Aceh di Mata Mahasiswa Asal Jepang

Sumberpost.com | Banda Aceh – Kunjungan Universitas Osaka Jepang ke UIN Ar-Raniry diakhiri dengan acara perpisahan yang diselenggarakan oleh Fakultas Syariah dan Hukum di Aula Museum Teater UIN Ar-Raniry, Rabu (19/9/2018) kemarin.

Setelah menyelesaikan seluruh agenda kegiatan yang dimulai pada tanggal 10 September 2018, mereka akan kembali ke Jepang pada tanggal 20 September 2018.

Salah satu mahasiswa Universitas Osaka Jepang, Yamamura Ryohei menyampaikan pendapatnya mengenai Aceh ketika dijumpai Sumberpost.com di Aula Museum Teater UIN Ar-Raniry.

Pada awalnya, Yamamura dan teman-temannya merasa khawatir tidak dapat berbicara dengan orang Aceh karena agama yang berbeda. Namun setelah datang ke Aceh, mereka tidak merasa khawatir lagi dan dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan baik.

Dia mengatakan, bahwa dia sangat menyukai Aceh karena orang-orangnya sangat ramah dan teman-teman mentor yang membimbing mereka sangat baik dan mau membantu mereka dengan senang hati.

“Sebenarnya sebelum saya pergi ke Aceh, saya tidak tahu apa-apa tentang Aceh. Yang saya tahu hanya orang-orang di Aceh banyak beragama Islam. Setelah datang ke sini, informasi tentang Aceh bertambah seperti tentang Tsunami yang pernah terjadi di sini dan saya sangat suka dengan Aceh,” ungkapnya.

Yamamura mengaku bahwa dia juga sangat suka pemandangan, tarian dan makanan yang ada di Aceh. Meskipun makanan Aceh sangat pedas dia tetap menyukainya.

“Saya sangat suka makanan yang ada di Aceh dan terkadang makanannya sangat pedas. Tapi itu tidak masalah karena saya suka makanan pedas,” ungkap Yamamura.

Selama beberapa hari di Aceh dia juga sudah mengetahui beberapa kata dari Bahasa Aceh, seperti kata yang berarti “aku”, “saya”, dan “dia” dan bagaimana semangat juang orang Aceh dahulu dalam melawan penjajah.

“Saya sangat berharap dapat berkunjung lagi ke Aceh dan ketika itu saya sudah lancar berbicara Bahasa Indonesia dan Bahasa Aceh,” tutupnya.[ ]

Meutia Gardena Ardean