Bisnis Kreatif Mahasiswa ala Izza, Cuma 8 Ribu Bisa Sarapan ala Western

Sumberpost.com | Banda Aceh – Aktivitas kuliah tidak boleh menghilangkan kreatifitas dan semangat bisnis. Itulah yang dilakoni salah seorang mahasiswi Bimbingan Konseling Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry.

Pernah melihat kemasan KFC? Itulah yang dilakukan Izzatul Islami. Mahasiswi semester VII yang kerap disapa Izza ini memulai bisnis kulinernya dengan memadukan konsep western (barat) dalam hal pengemasan, namun disajikan dalam cita rasa dan menu tradisional.

Sarapan murah dan kekinian ala Izza ini disajikan hampir mirip dengan ayam geprek, namun dikemas dalam rice bowl (mangkuk nasi) dengan harga yang sangat sesuai kantong mahasiswa, yaitu Rp 8.000 per porsinya.

“Konsep rice bowl ini terilhami dari konsep-konsep kuliner kekinian di instagram. Bedanya, penyajian dan rasa makanan kita tetap menjaga nilai-nila tradisional. Buktinya itu masih ada daun pisang sebagai alas nasinya, ” jelas Izza saat ditemui di Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Senin (24/9/2018).

“Sambil kuliah daripada nggak tahu mau ngapain, mending usaha gini. Menambah pendapatan, terus mengasa kemampuan bisnis juga, kan?” ujarnya.

 

Salah seorang konsumen tengah menyantap rice bowl ala Izza

Ia mengungkapkan, rice bowl ala Izza ini bisa terjual kisaran 80 hingga 100 porsi per harinya. Saat ditanya kenapa berani menjual produknya dengan harga yang begitu murah, Izza berujar konsep bisnisnya adalah untung sedikit tetapi banyak yang suka.

“Semangat utama kita adalah membantu kantong kawan-kawan mahasiswa lain. Saya tahu betul bagaimana keadaan rata-rata keuangan mahasiswa, sebab saya juga masih mahasiswa,” ungkap Izza.

Izzatul Islami, Owner Rice Bowl Ur Tasty

Sarapan ala Izza ini diberi nama Ur Tasty. Selain murah, rice bowl ala Izza ini terdapat beberapa lauk dalam satu kemasannya, yaitu udang, daging dan tempe goreng.

“Walau harganya murah, tetapi ini tetap enak ya. Terus satu lagi, kami juga terima order dalam jumlah banyak,” tutup Izza, owner muda dan kreatif sekaligus mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi itu di sela-sela aktivitas bisnisnya. []

Sara Masroni