FOTO : Akhir Cerita Demo Tolak Tambang

Kehadiran Perusahaan Tambang Emas Mineral Murni (EMM), di Beutong Ateuh, Nagan Raya sudah meresahkan banyak pihak.

Lautan Manusia – Mahasiswa Aceh yang bergabung dalam Korps Barisan Pemuda Aceh (BPA) kembali mencatat sejarah baru bagi bangsa Aceh. Usai Tsunami 2004, ini merupakan aksi terbesar yang dilakukan mahasiswa. Mereka bangkit untuk memperjuangkan hak rakyat dan kelestarian alam Aceh.

Tuntutan – Mereka menuntut agar pemerintah Aceh bersikap tegas mencabut rekomendasi izin yang sudah diberikan kepada PT EMM.

Ricuh – hadirnya provokator mewarnai aksi mahasiswa pada hari pertama, Selasa (9/4). Hasilnya, pihak keamanan dan mahasiswa pun saling bentrok. Banyak Mahasiswa yang terkena gas air mata.

Keadilan – Aksi hari pertama tidak berjalan mulus. Tuntutan mahasiswa untuk menemui Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh tidak mendapatkan hasil. Ribuan mahasiswa kembali menggelar aksi lanjutan demi menegakkan keadilan.

Berlipat Ganda – Jumlah Massa pada aksi-aksi lanjutan pun semakin berlipat ganda. Mereka hadir dari berbagai universitas.

Kecewa – Massa sempat merasa sangat kecewa. Sebabnya, Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah tidak juga menemui mereka meski sudah dua hari para mahasiswa menanti kedatangannya. Kekecewaan para mahasiswa ditumpahkan dengan membuat replika kuburan bapak Plt di halaman gedung kantor Gubernur Aceh.

Berjuang – Perjuangan Mahasiswa tidak hanya berhenti sampai disitu. Mereka kembali melanjutkan aksi sampai tuntutan mereka diindahkan langsunng oleh Nova.

Kesepakatan – Kemarin (11/4) akhirnya Nova menemui para mahasiswa, meski sidang gugatan terhadap PT. EMM di PTUN Jakarta ditolak, masyarakat Aceh tidak mau menyerah begitu saja. Massa yang hadir, menyerahkan surat pernyataan kepada pemerintah Aceh untuk menerbitkan rekomendasi pencabutan izin dan segera menyelesaikan kasus perizinan PT.EMM.

Damai – Setelah penandatanganan perjanjian, massa kembali berdamai. meski sempat berseteru dengan pihak keamanan. Mahasiswa dan pihak keamanan pun bersalam-salaman. moment haru biru juga terlihat jelas seusai aksi dihari ketiga.

Bahagia – Setidaknya, mahasiswa sudah bisa berbahagia untuk sementara waktu. Tuntutan mereka telah di terima langsung oleh pemerintah Aceh. meski harus menunggu hingga 14 hari kedepan.