Remaja, Smarthone, dan Gaya Hidup

Tidak dapat dipungkiri di era globalisasi seperti sekarang ini, teknologi semakin berkembang dengan pesat. Telepon seluler tidak lagi menjadi kebutuhan tersier, melainkan menjadi kebutuhan primer. Bukan hanya kalangan kelas atas yang dapat memilikinya, anak kecil pun sudah menggunakannya.

Keadaan seperti ini didukung karena adanya keterjangkauan harga telepon genggam, kepraktisan, dan kesibukkan. Hal ini menunjukkan bahwa gadget sudah digunakan oleh seluruh kalangan, tak terkecuali kalangan remaja.

Gadget kian ramai digunakan sejak adanya media sosial seperti facebook serta game online. Selain itu, berbagai fitur menarik yang tersedia di gadget membuat para remaja semakin tertarik untuk memilikinya.

Namun yang paling mencolok, kalangan remaja menggunakan telepon genggam seperti smartphone untuk menunjukkan eksistensinya dalam pergaulannya. Smartphone telah menjadi gaya hidup untuk dapat pengakuan dalam kelompok dan untuk meningkatkan kepercayaan diri seorang remaja.

Kendati pun, sangat disayangkan kebanyakan remaja ini telah kecanduan smartphone, seolah-olah mereka menemukan dunia sendiri dan sulit untuk melepaskan diri darinya.

Jika hal ini terus terjadi, remaja akan mulai tidak memperdulikan lingkungannya, interaksi dengan orang disekitarnya akan semakin minim, bahkan dari segi kesehatan, remaja yang menggunakan gadget secara intens akan beresiko terkena tumor otak dan melemahnya otak disebabkan oleh gelombang radiasi elektromagnetik yang ada pada gadget.

Untuk itu, bagi para remaja pengguna gadget, sebaiknya mengunakan gadget seperlunya saja. Semakin bijak dalam mempergunakan fitur-fitur yang ada di dalam gadget agar tidak terbawa pengaruh buruk dari segi moral maupun kesehatan.

Penulis bernama Putroe Farah Diana, mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry