Ujong Blang, Kebahagian dan Duka di Ujung Pulau

Sumberpost|Banda Aceh- Jika Anda berkunjung ke Lhokseumawe. Main-mainlah ke pantai Ujung Blang, di sana Anda kan menemukan kebahagian. Memang, pantai selalu jadi pilihan kita untuk mengadu suntuk.

Pengunjung memadati pantai.

Sepeda motor saya melaju pelan melewati jembatan Cunda. Katanya, jika kedua jembatan Cunda itu putus warga Lhokseumawe yang tinggal setelah jembatan itu tidak bisa pergi kemana-mana. Sebenarnya, ada satu lagi jembatan, yaitu jembatan Loskala. Dari Loskala jarak menuju pantai Ujung Blang jadi lebih dekat. Namun itu, tergantung dari mana arah datang kita.

Jalan Darussalam Lhokseumawe macet hari itu, Minggu, (10/6/2019). Lebih parah di simpang empat samping pertamina. Jalan itu begitu sempit, keandaran harus pelan. Kalau tidak ingin tertabrak yang didepan, akibar rem mendadak. Selama lebaran idulfitri Lhokseumawe dibasahi hujan. Membuat jalan menuju pantai Ujong Blang itu becek-macet.

Keluarga bersantai di pantai setelah lelah mandi.

Hari Minggu itu adalah hari terakhir libur idulfitri, esoknya semua aktivitas akan berjalan seperti biasanya. Selama dua puluh lima menit saya terjebak macet. Itupun setelah memutuskan tempat yang akan saya jepret di dekat kuburan, awalnya saya pergi ke paling ujung pantai ini.

Setelah membayar uang parker lima ribu rupiah saya melawati kedai-kedai yang ramai dan sangat sesak dengan manusia. Langsung menuju pantai, dan melihat pantai yang hanya tersisa dua meteran, hal ini disebabkan air laut sedang pasang.

“Kadang-kadang bisa sampai kedai-kedai itu bang,” ujar Mak Siti penjual bakso bakar di tengah pantai.

Sampah berserakan di pantai.

Meskipun di antara garis pantai yang sempit itu, saya melihat banyak wajah bahagia dari orang-orang yang berkunjung di sana. Pantai memang selalu mengasyikan. Dari muda hingga tua pun ikut mandi di sana, mengali pasir hitam itu hinggak menjadi kolam mini dan menara. Pasir di pantai Ujong Blang ini warnanya hitam.

Mirisnya, sampah-sampah begitu berserakan hari itu, para pengunjung yang membawa sampah langsung membuang sampah di pinggiran pantai, tong sampah seluas pantai. Saya tidak menumkan tong sampah di pinggiran sepanjang pantai itu. kesadaran pengunjung memang tidak bisa kita pungkiri memang, namun kesadaran pemerintah untuk merawat pantai Ujong Blang pun kasat mata.

Wahana Banana Bot dan Ban menjadi andalan selain mandi.
Anak kecil duduk di atas batu setelah lelah mandi.
Penjual bakso dan jangung bakar di area pantai.
Keluarga bermain pasir.
Sampah sisa bungkusan sate ditinggal pengunjung di atas banteng peninggalan perang.
Muda-mudi berdiri di atas banteng peninggalan perang guna berswafoto.
Anak kecil meloncat dari banteng peninggala perang.

Naskah dan Foto: Adli Dzil Ikram