Saat Kreativitas Menjadi Pundi-Pundi Rupiah

Sumberpost.com | Takengon – Kelangkaan masker akibat pandemi Corona, membuat banyak orang akhirnya berinovasi. Sebagian orang mulai menjahit masker dari kain. Hal ini tentu menjadi pundi-pundi rupiah bagi masyarakat.

Lina Fitri misalnya, ia mulai menjual masker kain yang ia buat bersama adiknya Yani secara online.

“Di sini saya hanya bertugas untuk menjahit masker dan adik saya yang menjajakannya secara online,” katanya.

Meskipun masih dalam masa social distancing, tidak menjadi penghalang untuk Lina berkarya. Ini merupakan kali pertama Lina membuat masker. Awalnya, ia merasa kesulitan dalam menjahit, terutama bagian lipit.

“Pertama kali saya kesulitan membuat lipatan kecil (lipit) pada masker ini. Rupanya cukup mudah tinggal dibentuk lipitannya dan digosok, lalu rapikan bagian pinggirnya,” ujarnya sambil mempraktikkan, Jumat (10/4/2020).

Kain yang digunakan untuk membuat masker dibeli seharga Rp 17.000 per setengah meter dan dipotong dengan ukuran 20×20 cm² untuk menghasilkan satu buah masker.

Yani, adik Lina mengatakan, masker yang dijajakan olehnya itu memiliki harga yang berbeda-beda berdasarkan tali maskernya.

“Masker dengan tali karet, dijual seharga Rp 7.000 dan yang dari kain Rp 8.000 rupiah, khusus tali kain kalau ambil dua Rp 15.000 rupiah,” jelasnya.

Membuat masker kini bukan menjadi hal yang asing lagi bagi Lina setelah menekuninya beberapa minggu yang lalu.

Biasanya ia membuat masker di siang hari saat aktivitas rumah telah selesai. Terkadang dalam sehari ia hanya membuat satu buah masker karena sibuk membersihkan rumah dan sekitarnya.

“Kadang hanya siap satu masker saja, karena pekerjaan rumah juga banyak,” ujarnya.

Dalam setiap harinya ia selalu mendapatkan pembeli dari setiap masker kain buatannya.

Beberapa waktu lalu, pembelian masker di sejumlah apotek Tanah Air mengalami peningkatan, akibatnya stok masker sangat sulit didapatkan.

Saat ini, menggunakan masker disarankan bagi siapapun yang bepergian untuk mengantisipasi penularan virus Corona. Hal ini membuat masyarakat kian sibuk mencari masker untuk melindungi diri dari virus tersebut.

Pemberlakuan social distancing adalah upaya menangani wabah virus Corona yang semakin meluas, kini masyarakat tidak diperkenankan untuk berjabat tangan serta menjaga jarak setidaknya 1 meter saat berinteraksi dengan orang lain, terutama dengan orang yang sedang sakit atau berisiko tinggi menderita COVID-19.[]

Penulis: Hasni Hanum

Editor : Saadatul Abadiah