Yahijau dan UNICEF Dukung Pemerintah Aceh dalam Penyusunan Strategi Sanitasi

Sumberpost.com | Banda Aceh – Yayasan Aceh Hijau bekerja sama dengan UNICEF melalui program penguatan lingkungan pendukung untuk peningkatan sektor air, sanitasi dan higiene (SEE4WASH) di provinsi Aceh mendukung Pokja AMPL/S Aceh melakukan kegiatan pelatihan penyusunan dan pemutakhiran Strategi Sanitasi Kab/Kota (SSK) untuk 6 (enam) kabupaten di Prov. Aceh di Hotel Kriyad Muraya (28/04/2021).

Strategi sanitasi kabupaten/kota (SSK) adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat kabupaten/kota yang bertujuan untuk memberikan arah yang jelas, tegas dan menyeluruh bagi pembangunan sanitasi, agar pembangunan sanitasi dapat berlangsung secara sistematis, terintegrasi, dan berkelanjutan.

Pelatihan yang dilaksanakan selama dua hari ini menghadirkan 3 pemateri nasional dan  diikuti oleh 34 peserta dari Pokja AMPL/Sanitasi Provinsi Aceh dan perwakilan 6 kabupaten di Aceh. Pelatihan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan ketrampilan pokja AMPL/S kab/kota dalam menggunakan instrumen SSK tahun 2020 untuk perencanaan sanitasi yang lebih baik.

Kegiatan ini dibuka oleh Dedi Fahrian, selaku kabid Sarana dan Prasarana Bappeda Aceh. Dedi Fahrian pada sambutannya mengungkapkan pelatihan instrumen sanitasi merupakan sebuah upaya untuk membantu 6 kabupaten/kota melakukan pemutakhiran dokumen pada tahun 2021.

“Pelatihan instrumen sanitasi ini kami pandang perlu sebagai upaya untuk membantu ke 6 kabupaten/kota dalam rangka penyusunan dokumen pemutakhiran SSK pada tahun 2021” ungkapnya. 

Kepala perwakilan UNICEF, Andi Yoga Tama, mengatakan, bahwa sanitasi, air bersih dan perilaku higiene yang buruk merupakan salah satu faktor penyebab stunting pada balita dan anak. Oleh karena itu menerapkan perilaku hidup sehat dan bersih menjadi sebuah perilaku yang sangat penting untuk diterapkan oleh masyarakat Aceh guna mencegah peningkatan angka balita dan anak yang terkena stunting.

“Selain faktor gizi dan nutrisi, sanitasi, air bersih dan perilaku higiene yang buruk turut menjadi andil faktor stunting pada balita dan anak, dan inilah yang membuat betapa pentingnya komponen sanitasi,air bersih dan higiene,” jelasnya.

Andi juga berharap semoga dengan komitmen semua pihak dalam meningkatkan kualitas layanan sanitasi dan air minum serta meningkatkan perilaku higiene dengan melakukan perilaku hidup bersih dan sehat diharapkan angka stunting di Aceh terus menurun.

Beliau juga menambahkan UNICEF terus mendukung pemerintah Aceh dalam perlindungan dan pemenuhan hak anak serta berharap pelatihan strategi sanitasi kabupaten/kota (SSK) ini menjadi awal percepatan perbaikan sanitasi, air dan higiene di Aceh.

Direktur Yayasan Aceh Hijau, Syarifah Marlina AlMazhir, mengatakan pelatihan tahun ini sedikit berbeda dengan pelatihan pada tahun sebelumnya, dimana pada tahun ini para peserta tidak hanya mendapatkan arahan narasumber dari pusat via zoom, akan tetapi peserta juga akan dibimbing secara langsung oleh fasilitator lokal yang sudah berpengalaman untuk memudahkan para peserta dalam mengaplikasikan Instrumen yang sudah diperkenalkan. 

“Pelatihan yang kita lakukan tahun ini tidak hanya menghadirkan pemateri nasional akan tetapi juga akan didampingi oleh fasilitator lokal agar peserta dapat langsung mengaplikasikan instrumen SSK dan bertanya apabila ada kendala,” katanya.

Harapannya, Ungkap Syarifah, para peserta tidak hanya  mendapatkan pengetahuan dan informasi baru dari narasumber tetapi juga berkesempatan untuk langsung mempraktekkan penggunaan instrument SSK sehingga nantinya memudahkan dalam  penyusunan atau pemutakhiran dokumen SSK di kabupaten/kota masing-masing. [Rel]