Dema FDK gelar Seminar Moderasi Beragama

Sumberpost.com | Banda Aceh – Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry menggelar seminar moderasi beragama dengan tema “Milenial Pelopor Moderasi” di aula Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Kamis (14/10/21).

Seminar ini dihadiri kaum milenial dari beberapa mahasiswa UIN Ar-Raniry dan juga deligasi dari setiap Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) se-Fakultas Dakwah dan Komunikasi serta undangan khusus kepada deligasi Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Ar-Raniry dan juga Dema-F se-lingkungan UIN Ar-Raniry.

Ketua Umum DEMA FDK, Saifullah dalam kata sambutannya menyampaikan, masyarakat sangat rentan dipermainkan oleh isu-isu sensitif seperti radikalisme dan intoleran karena berasal dari latar belakang yang berbeda-beda.

“Masyarakat sangat rentan dipermainkan melalui isu radikalisme, intoleransi dan kekerasan atas nama agama. Maka melalui moderasi beragama ini bisa dianggap sebagai solusi untuk kehidupan keagamaan yang damai dan kehidupan sosial yang rukun karena perbedaan merupakan sebuah keniscayaan,” jelasnya.

Ali Iqbal Lanteng, selaku ketua panitia berharap, seminar moderasi beragama ini nantinya bisa menjadi wadah bagi kaum milenial dalam meningkatkan wawasan pandangan terhadap agama, terutama dalam meningkatkan potensi kaum muda dalam isu kekerasan, radikalisme serta intoleransi dan juga ikut dalam menjaga kerukunan dalam beragama dan memahami perbedaan perbedaan antar agama.

Dalam seminar ini juga turut mengundang sejumlah narasumber dari kalangan akademisi yang mengawal isu mengenai kekerasan, radikalisasi, dan juga kerukunan dalam beragama.

Salah satunya ialah guru besar UIN Ar-Raniry, Prof. Yusni Sabi, yang dalam hal ini ia mengingatkan kita semua untuk tidak merasa paling benar dalam hal beragama. Karena banyak orang yang disangka buruk pada pandangan manusia tapi mereka baik pada pandangan Allah. Bukan hanya itu beliau juga menyampaikan bahwa sebenarnya Agama itu tidak sempit tapi pikiran manusia sendirilah yang menyempitkan agama tersebut.

Nadia, salah satu peserta seminar juga ikut menyampaikan kesannya dalam mengikuti kegiatan tersebut.

“Kegiatan ini sangat berkesan bagi saya dalam mengembangkan pengetahuan saya tentang dampak kaum milenial terhadap agama yang sangat berpengaruh, maka dari itu saya berharap semoga kegiatan ini bisa menjadi contoh bagi lembaga-lembaga lain dalam meningkatkan potensi kaum milenial,” Ujar Nadia. [Rel]