Mahasiswa Unsyiah Ciptakan Robot Deteksi Korban Bencana

Sumberpost.com | Banda Aceh – Mahasiswa Universitas Syiah Kuala kembali menciptakan inovasi baru dalam bidang teknologi.

Penemuan inovasi ini diberi nama Robot Pointer (RoPo) yang berfungsi sebagai penunjuk jalan bagi tim Search and Rescue (SAR) dalam pencarian korban bencana.

Pembuatan RoPo ini dilakukan di Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi, Fakultas Teknik, universitas setempat pada 31 Mei 2017 lalu.

RoPo ini merupakan hasil penelitian dari Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Fakultas Teknik. Alat ini merupakan inovasi yang dibuat mahasiswa Teknik Elektro di bawah bimbingan Mohd Syaryadhi, yang diketuai oleh Bima Sakti dan beranggotakan 4 orang yaitu Syadza Sausan, Achmi Yuliani, Intan Permatasari dan Hendrik Leo.

Data dari United State Geological Survey (USGS) menunjukan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat kegempaan tertinggi di dunia.

Ketua tim PKM, Bima Sakti mengatakan bahwa RoPo ini dibuat dengan latar belakang permasalahan bencana yang sering melanda Indonesia.

Pasca terjadi bencana, evakuasi korban yang masih hidup harus segera dilakukan untuk mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan.

“Dalam hal ini Tim SAR berperan sebagai orang yang melakukan evakuasi terhadap korban bencana. Namun, dalam proses evakuasi Tim SAR tidak melakukan peninjauan langsung mengenai lokasi bencana, sehingga sering membahayakan keselamatan Tim SAR sendiri,” kata Bima, Senin (5/6/2017) di Banda Aceh.

Dia menjelaskan, saat bencana terjadi RoPo akan langsung diturunkan pada lokasi bencana, sehingga tim SAR dapat menerima informasi mengenai rute teraman dan detail letak posisi korban yang dikirimkan oleh RoPo.

Penggunaan RoPo sendiri masih dibatasi hanya pada bencana alam gempa bumi. Hal ini dikarenakan RoPo merupakan robot beroda, sehingga sangat tidak mungkin RoPo digunakan pada bencana alam banjir, longsor dan lainnya.

“Dengan adanya alat ini, menjadi suatu terobosan baru dalam mitigasi bencana, mengingat Indonesia sendiri merupakan negara yang sangat sering mengalami bencana,” jelas Bima

Alat ini dibuat dalam rangka mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Bima berharap, dengan terciptanya alat ini, RoPo dapat digunakan dalam proses mitigasi bencana.

Ia juga mengatakan bahwa kedepannya, RoPo akan terus dikembangkan agar penggunaannya tidak dibatasi hanya ada bencana gempa bumi.

“Sehingga, dapat meminimalisir terjadinya pertambahan korban bencana baik dari pihak tim SAR sendiri maupun korban,” imbuhnya. [Rilis]