Irfan Rahmad Ghaffar Ketua DEMA UIN Ar-Raniry 2024-2025, Siapa Dia?

Sumberpost.com| Banda Aceh – Irfan Rahmad Ghaffar memenangkan pemilihan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh. Irfan unggul dengan perolehan 92 suara dari total suara masuk. Ia merupakan mahasiswa angkatan 2020 Program Studi (Prodi) Arsitektur dan pernah menjabat sebagai ketua himpunan di prodinya.

Saat menjabat, Irfan pernah membantu 7 mahasiswa sejurusannya untuk mendapatkan hak-haknya sebagai mahasiswa. Yaitu mendapatkan penurunan Uang Kuliah Tunggal (UKT) untuk mahasiswa yang kurang mampu. Sejalan dengan keinginannya dalam berpolitik di kampus, Irfan ingin menyoroti dan menyelesaikan masalah UKT dan fasilitas dalam kampus.

Irfan mulai aktif berorganisasi ketika memasuki jenjang perkuliahan. Berawal dari bergabung dalam divisi Informasi dan Komunikasi (Infokom) Himpunan Mahasiswa Prodi Arsitek (HIMARS) Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek) pada tahun pertama perkuliahannya. Dilanjutkan pada tahun kedua, ia berpindah ke divisi pengkaderan. Kemudian, ia terpilih menjadi pimpinan mahasiswa jurusannya di tahun ketiganya.

Irfan mengaku dulunya kurang menyukai dunia organisasi semasa Sekolah Menengah Atas (SMA) dulu. Namun, ketika memasuki bangku perkuliahan Irfan mendapat wejangan dari seniornya di Arsitek. Seniornya mengatakan perlunya komunikasi yang bagus dengan orang lain untuk menarik perhatian dalam menawarkan suatu desain.

Desain yang bagus tidak menjamin konsumen akan tertarik, namun dengan komunikasi yang baik sudah tentu hal itu akan memberi pengaruh dalam penawaran tersebut. Untuk itu, Irfan kemudian disarankan untuk masuk himpunan guna melatihan skill public speakingnya.

Ia menanggapi lika-liku yang terjadi dalam pemilihan kemarin, baik itu hal-hal yang menyenangkan atau tidak, selesai sampai hari itu saja. Ia berharap semua pihak bisa kembali bekerja sama dalam kepemimpinannya mendatang.

“Politik yang terjadi kemarin, dinamika yang terjadi kemarin, kalau saya cukup dihari itu aja, karena apa? Koalisi yang sebelah sana kawan-kawan saya juga, cuman kan hari ini hanya beda pilihan saja. Saya cukupkan disitu aja, berarti selesai. Dan saya harap dari kawan-kawan ikut sama-sama membantu,” katanya.

Dalam masa kepemimpinannya, Irfan ingin DEMA UIN Ar-Raniry bisa menjadi wadah dan organisasi yang benar-benar memberi manfaat untuk pihak kampus maupun mahasiswa. DEMA akan menjadi tameng penyelesaian masalah.

Setidaknya ketika didera masalah, DEMA mampu menyelesaikan 50 persen dari masalah yang sedang dihadapi kampus ataupun mahasiswa. Menanggung kepercayaan ribuan mahasiswa yang sudah dititipkan kepadanya, Irfan akan menggerakkan DEMA di bidang kemahasiswaan, sekalipun ada tekanan dari berbagai pihak.

Mengenai regulasi pemerintah daerah, Irfan mengatakan, ia harus mengkaji terlebih dahulu apa yang pihak DEMA butuhkan kedepan. Kalau hanya terpengaruh dengan kepentingan pribadi atau pihak tertentu, maka tidak perlu untuk bertindak lebih jauh.

Menurutnya, di Aceh sendiri banyak isu-isu yang bertebaran, alangkah baiknya sebelum turun ke lapangan, harus ada diskusi dengan berbagai kalangan terlebih dahulu untuk menentukan langkah selanjutnya.

Prinsip Irfan dalam menyeimbangkan antara kegiatan perkuliahan dan organisasi adalah harus bisa membagi waktu. Ia menegaskan untuk jangan keteledoran ketika terlalu fokus dengan suatu hal, sehingga meninggalkan hal lain. Tuntutan pertama dan yang utama adalah perkuliahan, dikarenakan sudah ada tanggung jawab yang besar maka sebisanya ia mencoba untuk membagi waktu.

Irfan berharap untuk semua mahasiswa UIN Ar-Raniry agar bisa menumbuhkan rasa peduli yang tinggi terhadap apa yang ada di sekelilingnya. Tidak cuek dengan kawan sesama mahasiswa walaupun tidak terlalu akrab. Karena, rasa peduli tidak mengenal kawan akrab atau kawan biasa.

“Harus peduli dengan yang sekelilinglah, jangan mentang-mentang diri sendiri sudah aman, semua dapat, tapi kadang kawan-kawan disampingnya sudah mau meninggal tetap gatau apa-apa,” tegasnya.

Irfan merupakan alumni SDN 11 Banda Aceh. Lalu melanjutkan pendidikan ke SMP Pesantren Inshafuddin dan SMAN 8 Banda Aceh. Setelahnya, ia memutuskan untuk berkuliah di UIN Ar-Raniry pada tahun 2020. Yang sampai Saat ini ia telah memasuki semester ke delapan []

Reporter: Rina Hayati
Editor : Anzelia Anggrahini