Asa di Balik Bendera

Sumberpost.com | Banda Aceh – Lalu-lalang kendaraan memadati Simpang Jambo Tape, Banda Aceh, Selasa (15/8/2017).

Siang itu, terik matahari begitu menyengat kulit. Dari raut wajah, umumnya pengendara terlihat sangat lelah.

Namun tidak bagi Aceng (16), remaja asal Kota Bandung itu dengan semangat menghampiri dari satu kendaraan ke kendaraan lainnya, baik mobil maupun roda dua.

Dua tangannya membawa umbul-umbul serta bendera berukuran kecil.

Saat lampu merah menyala, ia menawarkan ke setiap pengendara yang berhenti di sana. Meski tidak banyak yang membeli, namun tak membuat Aceng patah semangat.

Aceng memanfaatkan momentum peringatan HUT ke-72 RI dengan menjual bendera dan umbul-umbul merah putih.

Aceng datang ke Aceh tak seorang diri, ia ditemani oleh tiga temannya yang juga berjualan bendera.

Aceng mengatakan, bendera dan umbul-umbul tersebut dibawanya dari Bandung, dengan harapan memperoleh keuntungan yang lebih besar daripada di sana.

“Untung di Aceh lebih besar, ramai peminat dan tidak ramai yang berjualan bendera mas,” kata Aceng saat ditemui sumberpost di sela-sela aktivitasnya.

Ia menambahkan bahwa bendera yang ia jual bermacam-macam ukuran dan harga bervariasi.

Jika ukuran paling kecil, Aceng mematok harga Rp 20.000. Sementara yang paling besar dan panjang mencapai ratusan ribu.

Ia juga mengatakan bahwa keinginannya datang ke Aceh sudah lama, namun baru kali ini terwujud.

Di samping mencari rezeki, Aceng juga sangat ingin mengunjungi Sabang yang dikenal sebagai salah satu objek wisata yang diburu wisatawan manca-negara.

“Uang yang kami hasilkan dari menjual bendera ini kami pakai untuk mengontrak rumah di sini dan makan sehari-hari, lebihnya kami kirim untuk keluarga di kampung mas,” ujar Aceng. [mhf]

Magang: Rizki Hidayat Mizan