Fakultas Adab Kembali Luruskan Titik Nol Peradaban Islam Nusantara

Sumberpost.com | Banda Aceh – Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry bekerjasama dengan Dinas Syariat Islam Aceh akan kembali menggelar seminar international masuknya Islam di Nusantara.

Seminar ini direncakanan berlangsung pada Selasa, 5 Desember 2017 mendatang di Aula Asrama Haji, Banda Aceh.

Ketua Panitia, Nasruddin AS mengatakan, seminar lanjutan untuk kembali meluruskan sejarah awal masuknya Islam di Nusantara merupakan hasil rekomendasi dari seminar nasional mempertegas sejarah awal Islam di Nusantara yang diselenggarakan beberapa waktu yang lalu.

“Berdasarkan hasil rekomendasi seminar nasional beberapa waktu yang lalu, kita sepakat kembali menggelar seminar international dengan menghadirkan lebih banyak pakar untuk memperjelas titik nol masuknya Islam ke Indonesia,” kata Nasruddin, Sabtu (2/12/2017).

Menurutnya, berdasarkan hasil seminar nasional yang diselenggarakan beberapa waktu lalu dengan menghadirkan tiga narasumber sepakat bahwa Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara bukan merupakan titik nol masuknya Islam ke Nusantara.

Ketiga nasarumber itu adalah Prof Azyumardi Azra (mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta), Prof Farid Wajdi Ibrahim (Rektor Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Banda Aceh), dan sejarawan Aceh, Husaini Ibrahim.

“Menurut Pak Azyumardi, Pasailah tempat pertama masuknya Islam ke Nusantara. Menurut Pak Rektor Farid Wajdi, Peureulak di Aceh Timurlah titik nol masuknya Islam ke Nusantara. Sedangkan Husaini Ibrahim meyakini berdasarkan penelitiannya terhadap batu-batu nisan Aceh bahwa titik nol masuknya Islam ke Nusantara justru Lamuri di Aceh Besar,” katanya.

Oleh karena itu, kata Nasruddin sebagai upaya untuk mempertegaskan awal masuknya Islam di Nusantara pihaknya kembali menggelar Seminar International dengan menghadirkan sejumlah narasumber.

Mereka yang diundang di antaranya, Prof Othman Mohd. Yatim (Universiti Malaya), Prof Oman Fathurrahman (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), Prof Farid Wajdi Ibrahim (UIN Ar-Raniry Banda Aceh), Ichwan Azhari (Universitas Negeri Medan) dan Ajidar Matsyah (UIN Ar-Raniry Banda Aceh).

Kegiatan tersebut akan dihadiri oleh 350 orang peserta yang terdiri dari Dosen UIN Ar-Raniry, perwakilan kampus seluruh Aceh, pakar dan peminat sejarah serta masyarakat umum yang selama ini bergelut dalam bidang sejarah. [Rilis]

Ilustrasi: Muhammad Fadhil