Energi Terbarukan Peluang Bisnis Yang Ramah Lingkungan


Sumberpost.com | Banda Aceh – Aceh Youth Enviromental Forum (Ayef), mengadakan workshop mengenai peluang energi terbarukan dalam menciptakan energi ramah lingkungan di aula Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kampung Mulia, Banda Aceh, Aceh, Sabtu (21/9/2019).


Kegiatan yang bertema “Peduli Bumi, Peduli Negeri” yang diikuti oleh 30 orang mahasiswa dari dua perguruan tinggi negeri Unsyiah dan UIN Ar-Raniry.
Tingginya penggunaan energy fosil (energi yang diperoleh dari sumber daya alam, seperti Batubara, Solar, dll) untuk menciptakan energy listrik sebesar 85 %.

Berbanding terbalik dengan energi terbarukan (energi yang didapatkan sumber alami yang berkelanjutan, seperti energi matahari, air dan udara) yang dipakai hanya sebesar 15 %.


Staf bidang energi terbarukan,World Wide Fund for Nature (WWF) Aceh, Nanda Mariska, mengatakan, bahwa pemerintah saat ini mencanangkan dua energi terbarukan yakni air dan panas bumi.
“Pemerintah mencanangkan dua energy terbarukan yakni air dan panas bumi. Panas bumi ini bisa kita dapat dari panas bumi yang menghasilkan sumber air panas yang tinggi yang dapat menciptakan aliran listrik,” katanya.


Sementara di Aceh sendiri, sebesar 70% energi didapatkan dari Sumatra Utara. Ini disebabkan Aceh belum bisa memanfaatkan energi yang ada. “Aceh masih menerima 70% energi yang didapatkan dari Sumatra Utara,” katanya.


Ia juga mengatakan, penggunaan energi terbarukan pada biaya produksinya sangat mahal. Berbeda dengan energy fosil yang produksinya tergolong murah tapi banyak merusak lingkungan. “Biaya produksi energi terbarukan sangat mahal bisa bertahun-tahun untuk melakukan riset dalam mengukur berapa panas bumi yang ada. Berbeda dengan energi yang proses produksinya terbogolong murah. Modal kecil tapi untung besar,” katanya.


Ia juga berharap, kepada mahasiswa yang mengikuti worshop tersebut agar lebih hemat dalam menggunakan energy yang ada.[]

Reporter : Indra wijaya