Gainpala Ar-Raniry Akan Taklukkan Puncak Hulu Masen di Akhir Tahun

Sumberpost.com | Banda Aceh – UKM PA-LH Gainpala Ar-Raniry atau lebih dikenal dengan sebutan GP akan melaksanakan pendakian Ekspedisi Hulu Masen dengan tema Menjelajah Nirwana Pedalaman Aceh di pengujung tahun 2019 dan membuka awal tahun 2020. Pendakian akan dilaksakan pada 17 Desember 2019 hingga Januari 2020 dengan peserta antara lain anggota muda sekaligus anggota pendaki yaitu Mirza (Lobar), Habibi (Teuga), Hanafi (Borta), Rio (Comet) dan juga beberapa anggota GP lainnya, Zakkiuddin (Konsa), Ahmad Murtaza (Khueng), Iqbal (Qobel), Fajri (Bogel), Heri (Eumpank). Keseluruhan Pendaki berjumlah 9 orang. Hal ini sesuai rilis yang diterima, Minggu (15/12/2019).

Ketua Tim, Lobar menyebutkan, pendakian ini merupakan hal yang sangat di tunggu oleh mereka mengingat medan menuju Puncak Hulu Masen masih sangat jarang dijelajah dan masih alami. Oleh karenanya, mereka berusaha mempersiapkan kegiatan ini dengan sebaik mungkin. Selain itu, Borta yang merupakan salah satu anggota pendaki lainnya menyebutkan bahwa menginventaris satwa disepanjang jalur pendakian merupakan salah satu hal yang paling penting dalam pendakian ini. Menurutnya, Issue kerusakan alam dan perubahan iklim yang telah terjadi dan dirasakan sekarang menjadi salah satu motivasi mereka dalam melakukan pendataan satwa yang ada disepanjang jalur pendakian.


Peserta Ekspedisi Hulu Masen Gainpala Ar-Raniry mempersiapkan fisik untuk pendakian, Minggu (15/12/2019)

Navigator TIM Ekspedisi Hulu Masen, Teuga menyebutkan, Rute pendakian akan mangambil titik awal dari CRU Sampoinet dengan titik koordinat 4°55’40” LU 95°29’20” BT dan menyeberangi sungai Ligan sebelum jalur pendakian sesungguhnya yang diprediksikan melewati jalur ekstrim dengan komposisi batu cadas dan hutan lebat. Pelepasan Tim Pedakian akan dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2019 pukul 9 pagi bertempat di halaman Pusat Kegiatan Mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Ketua Umum UKM PA-LH Gainpala Ar-Raniry, Fauzi Rahmat mengatakan, kegiatan ini diharapkan menjadi bagian dari kampanye lingkungan dalam upaya menyelamatkan hutan Aceh yang tersisa yang juga sebagai rumah bagi satwa penting di Sumatera khususnya dan Indonesia umumnya.[rel]