Terimakasih Corona

Sumberpost- Sesungguhnya alam semesta ini milik Allah dan tidak ada satu pun kejadian yang luput dari ketentuanNya.

 Begitu juga dengan virus Corona, dia juga adalah mahkluk kiriman dari Allah.

Bagi virus Vorona, dia tidak bertindak jahat. Dia hanya menjalankan tugas hidupnya sebagai virus, berkembang layaknya manusia. Tapi bagi manusia, Corona keji, menebar kepanikan, ketakutan, dan menyebabkan kematian.

Manusia yang juga sebagai mahkluk Allah berhak dan wajib memohon perlindungan kepada Allah. Yakin akan ke-esa-an Allah, itulah iman. Takut kepada Allah dengan menjauhi larangan-Nya, itulah taqwa.

Iman dan taqwa harus berjalan beriringan. Tanpa virus Corona, manusia mungkin lalai berkepanjangan. Lalai beribadah, asik sibuk bermaksiat, bertungkus-lumus dengan dunia dan upeti. Dan yang pasti, lalai mengingat mati.

Padahal manusia yang paling cerdas adalah manusia yang paling banyak mengingat mati dan yang paling baik mempersiapkan kematian tersebut. Begitulah sabda Nabi Muhammad ketika ditanya seorang sahabat.

Adanya virus Corona, keselamatan jiwa kita terancam. Kita bisa saja masuk antrian kematian berikutnya disebabkan Corona.

Akibatnya, jiwa sombong kita dapat hancur seketika karena begitu lemahnya kita di hadapan virus Corona, sehingga kita benar-benar takut mati.

 Apalagi di mata Allah, kita ini lebih kecil dari virus Corona.            

Oleh sebab itu juga, dengan adanya Corona kita bisa tahu seberapa hebat pemimpin kita dalam menanggulangi sebuah wabah. kita bisa memahami bagaimana penyelenggaraan negara memprioritaskan kita sebagai warga negara yang terlindungi.

Kapan lagi kami bisa belajar untuk muhasabah diri. Memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Belajar memperbaiki diri, mengisi waktu dengan hal yang bermanfaat.

Dibalik setiap musibah yang menimpa terdapat hikmat didalamnya. Seperti Work From Home, akibatnya waktu untuk berkumpul nyaris tidak ada. Dan kita tidak lagi sering bergunjing disela jam kerja. Setidaknya dosa berkurang,  Walau ada yang terasa hilang, keinginan kita untuk bergunjing semakin berkurang.

Corona membuka mata semua masyarakat dunia. Dulu para pekerja kasir supermarket, dan jasa pengiriman pada umumnya tidak dianggap sebagai pahlawan. Tetapi pandemi Corona ini telah menyoroti peran penting yang dimainkan oleh pekerja sektor kunci yang kita semua andalkan.

Corona menjadi pelajaran berharga bagi sebagian besar orang yang memikirkan. Hal yang paling dekat adalah hubungan antar sesama manusia dan hubungan antara manusia dan tuhan. []

Penulis: Nazirna Sari, Mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh

Editor: Saadatul Abadiah