Hadapi Pandemi, Mahasiswa KKN Unsyiah Sosialisasi Pencegahan Covid-19

Sumberpost.com | Bireuen – Penyebaran virus corona yang masih terus berlanjut semakin meresahkan banyak orang. Hal ini perlu tindak lanjut dari banyak elemen guna mencegah penularan virus tersebut. Maka dari itu, mahasiswa Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) yang tergabung dalam kelompok 583 KKN Tematik Covid-19 Unsyiah melakukan sosialisai pencegahan Covid-19 di desa.

Kelompok ini dibentuk setelah adanya peralihan kuliah daring dan juga KKN dari rumah. Iqbal Fikri, Naufal Razan, Teuku Aidil Nur, Syarifah Raihan dan Ghinaa Farhah, kelimanya merupakan anggota yang tergabung dari fakultas berbeda, yakni Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu keperawatan.

Kelompok tersebut kemudian melakukan kegiatan KKN Tematik Covid-19 di gampong Krueng Baro Babah Krueng, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen.

Sejumlah kegiatan yang dilakukan oleh kelompok KKN ini selalu mengarah pada sosialisasi pencegahan Covid-19, seperti edukasi pencegahan penularan Covid-19 kepada masyarakat melalui poster maupun sosial media, serta membuat video cara cuci tangan yang benar.

Tak hanya itu, mereka juga menunjukkan cara membuat desinfektan di rumah yang dibagikan melalui grup WhatsApp. Sehingga meskipun tak bisa mensosialisasikan secara langsung, mereka tetap dapat memberikan penyuluhan melalui grup WhatsApp kampung.

Tempat cuci tangan portable juga mereka sediakan tak jauh dari pusat keramaian. Untuk memudahkan warga yang kesulitan harus selalu mencuci tangan, mereka juga kemudian membagikan handsanitizer hingga masker non medis, mengingat masih banyak warga yang belum mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker.

Ghinaa Farhah mengatakan, kegiatan pembuatan tempat cuci tangan dan pembagian masker non medis ini dapat menghambat proses penularan Covid-19, mengingat virus ini dapat menular melalui percikan batuk atau bersin dan baru akan mati apabila mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.

“Kegiatan membuat tempat cuci tangan yang diletakkan di warung kopi desa setempat karena melihat masih banyak masyarakat yang nongkrong di warung tersebut. Begitu juga aksi pembagian masker non medis dikarenakan masyarakat yang keluar rumah atau yang berjualan masih tidak menggunakan masker. Kami juga mengedukasikan masyarakat setempat untuk mencuci tangan dan memakai masker apabila sedang berada di luar rumah,” ujar Ghinaa.

Salah satu warga setempat, Fauzan Adzima mengaku, dengan adanya tempat cuci tangan portable ini dapat memudahkan masyarakat mencuci tangan setelah berbelanja.

“Terimakasih telah memberikan tempat cuci tangan, sehingga kami bisa lebih mudah mencuci tangan setelah belanja,” katanya.

Selain itu, Ghina berharap, agar masyarakat dapat tetap mematuhi protokol kesehatan terlebih mengingat kasus positive di Aceh kini semakin bertambah.

“Semoga masyarakat tetap patuh pada protokol pencegahan Covid-19 dan virus ini dapat mereda secepatnya,” katanya.[rel]

Editor : Cut Salma H.A