Mahasiswa Dilema Sewa Kontrakan

Sumberpost.com|Banda Aceh- Pandemi Covid-19 tidak hanya menyerang pada kondisi kesehatan semata, tapi juga mempengaruhi seluruh sistem pendidikan di Indonesia sehingga sudah beberapa bulan ini terpaksa berjalan secara dalam jaringan (daring). Mulai dari tingkat SD, SMP, SMA hingga dunia perkuliahan harus dilakukan secara online.

Hal ini tentu sangat berefek pada masalah lainnya yang menyangkut keperluan selama menempuh pendidikan. Salah satunya adalah rumah kontrakan atau kos-kosan mahasiswa/i yang digunakan sebagai tempat tinggal sementara selama menempuh pendidikan yang  jauh dari kediaman orang tua dan kampung halaman.

Bahkan, tidak sedikit para mahasiswa yang merasa dilema dengan persoalan ini. Mulai dari bimbang untuk melanjutkan kontrakan karena kuliah akan dilanjutkan secara daring, hingga rasa khawatir dengan keadaan rumah kontrakan yang sudah dikelilingi semak belukar dan diselimuti debu tebal setelah sekian lama ditinggalkan karena perintah orang tua harus hijrah ke kampung halamannya masing-masing.

Seperti yang dirasakan oleh salah satu mahasiswa jurusan Manajemen Dakwah UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Rahmad Hidayat. Ia merasa bimbang ketika hendak melanjutkan pembayaran uang sewa rumah kontrakan yang dihuni olehnya.

Pasalnya, dari informasi yang diperoleh, pada semester ganjil ke depan, kampus beralmamater biru itu bakal melanjutkan perkuliahan secara daring.

“Dengar-dengar kita UIN semester depan kuliahnya online lagi, mau lanjut sewa kos nanti malah gak jadi kita tinggal gara-gara kuliah online, gak lanjut sewa nanti tiba-tiba takut udah gak jadi kuliah online,” kata Rahmad.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh mahasiswa lainnya, Ia merasa ragu saat memilih melanjutkan menyewa rumah kontrakan. “Jika nggak lanjut sewa, yang pertama nanti takut akan susah cari kos lain, kalau kita lanjut sewa pun nantinya kosong, gak ada orang,” ungkap Hizbul Watan, salah seorang mahasiswa Jurusan Matematikan, fakultas MIPA Unsyiah.

Kemudian, Hizbul menyebutkan, selain ragu ketika memilih untuk melanjutkan membayar kontrakan, ia juga khawatir akan kondisi rumah ketika kuliah akan dilakukan secara daring dan kontrakan bakal kembali ditinggalkan berbulan-bulan lamanya.

“Pertama kan kuliah online lagi, kalau kos lama ditinggal takutnya bisa masuk maling juga karena tau gak ada orang, kemudian satu lagi masalahnya perkarangan kos ni, lama-lama bisa kayak hutan juga samping-sampingnya,” pungkas Hizbul. []

Reporter: Rianza Alfandi

Editor: Cut Della Razaqna