Impas Dukung Penerbitan 1300 Arsip Foto Aceh di Belanda untuk Album Sejarah

Sumberpost.com|Jakarta – Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Pascasarjana (Impas) Aceh Jakarta, Yunidar Z. A dukung ide Antropolog Akademisi Universitas Malikul Saleh, Al Chaidar agar Pemerintah Provinsi Aceh membukukan foto-foto aceh Masa lalu. Ungkapan Al Chaidar saat berbicara dalam “Forum Silaturrahmi Hijriah Taman Iskandar Muda; Covid 19. Hikmah dan Tantangan bagi Aceh” Kamis (20/8/2020) secara virtual dari Belanda.

Pemerintah Provinsi Aceh bersedia menerbitkan album berisi foto-foto masa lalu aceh yang terdapat di perpustakaan di Leiden Belanda, menurut Al Chaidar ada lebih 1300 foto tentang aceh yang dikoleksi sejumlah perpustakaan negeri Belanda, foto tersebut merekam berbagai peristiwa di Samudra Pasai, Koetaradja, Susoh dan daerah lainnya

Sejarah sebagai cermin masalalu untuk kita melangkah ke masa depan yang pasti dan dengan semangat intelektual, rasional dan penelitian berkelanjutan sehingga kita mendapatkan pengetahuan yang benar bagi orang yang hidup belakangan.

Foto-foto masa lalu sangat penting agar mata kita dapat melihat secara jelas bagaimana suasana sebenarnya terkait dengan kehidupan masyarakat Aceh masa lampau, gaya hidup, cara masyarakat melaksanakan berbagai kegiatan, terserah persepsi nanti ketika melihat foto tersebut ada interpensi masing-masing sesuai dengan pengalaman perorangan.

Perjuangan masyarakat Aceh masa lalu sering disampaian dengan penyampaian tradisi bercerita dari mulut ke mulut, sudah saatnya masyarakat sekarang memperbanyak tulisan dan menyempurnakan pengetahuan dengan penelitian yang mendalam.

Hal ini nantinya juga akan memberikan kontribusi bagaimana sebenarnya posisi Aceh pada masa lalu baik dalam hal agama, adat istiadat, kesejahteraan, kehidupan masyarakat maupun peradaban dan keahlian tangan. Bahkan Agama Islam yang masuknya dari Aceh Samudra Pasai kemudian disebarkan ke nusantara, foto-foto ini akan menjadi pondasi pengetahuan bersama sehingga kalau ada klaim yang tidak sesuai dengan sejarah dapat diluruskan secara iliah rasional.

Impas juga berharap kepada perguruan tinggi yang ada di Aceh memberikan ruang agar mahasiswa dalam melaksanakan tugas akhir baik Skripsi, Thesis dan Disertasi menguak dan memeliti kembali khazanah ilmu pengetahuan dan peradaban di Aceh masa lampoe, sehingga ini nantinya menjadi kajian ilmiah, kita aceh sedikit prasasti. Tapi banyak perjuangannya, diluar sana banyak prasasti terukir. Tapi, nihil sejarahnya karena mereka membangun prasasti setelah berkuasa.

Penulis: Yunidar. Z.A, Ketua Umum IMPAS Aceh-Jakarta, Yunidar09@gmail.com

Editor : Cut Della Razaqna