Wisuda 2020, Harus Rapid Test Sampai Tidak Boleh Pasang Papan Bunga

Foto : Dok/Humas UIN Ar-Raniry

Sumberpost.com | Banda Aceh – Ada yang berbeda dengan persiapan wisuda tahun ini. Selain dibuat dengan kesan yang lebih sederhana. Wisudawan dan wisudawati juga harus melakukan rangkaian persyaratan yang ditentukan oleh kampus.

Di Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, setelah menggelar rapat senat terbuka, wisuda direncanakan akan dilaksanakan secara online dan offline pada 23-24 November 2020 mendatang.

Namun, wisuda kali ini disambut tidak semangat oleh sebagian mahasiswa. Pasalnya, tahun ini wisuda tatap muka dilakukan harus dengan beberapa syarat, seperti melakukan rapid test, tidak didampingi oleh orang tua sebagaimana wisuda di tahun-tahun sebelumnya. Para wisudawan juga tidak dibenarkan memasang atau menerima kiriman hadiah dari kerabat, apalagi foto bersama.

Salah satu calon wisudawati, Ica Dayanara, lulusan Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan mengaku kurang semangat mengikuti wisuda, karena harus melakukan rapid test yang mengeluarkan banyak biaya.

“Seharusnya lebih memudahkan mahasiswa, terlebih yang kekurangan dana,” katanya, Sabtu (14/11/20).

Ica juga mengatakan, meskipun ia akhirnya memilih melakukan wisuda secara tatap muka, namun, beberapa temannya justru lebih memilih wisuda online.

“Sebagain dari mereka sudah di kampung dan tidak kembali lagi ke Banda Aceh, karena mempertimbangkan biaya pulang pergi dan rapid test,” ujarnya.

Sementara calon wisudawan lainnya, hingga saat ini masih berusaha untuk mencari rapid test yang dibuat secara gratis guna dapat mengikuti wisuda secara langsung.

Salah satunya Riska Munawarah, lulusan Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi mengatakan, sejauh ini belum ada persiapan dan masih mencari informasi terkait rapid test gratis.

“Belum ada persiapan, karena rapid test juga dilakukan dua hari sebelum wisuda, tetapi sedang mencari info rapid test gratis,” ujarnya.

Riska memilih wisuda offline agar dapat merasakan euforia wisuda secara langsung.

“Ingin merasakan wisuda secara langsung, karena jika online, kurang merasakan euforia,” katanya.

Selain Ica dan Riska, calon wisudawan lainnya justru sebagian masih ragu antara mengikuti wisuda atau tidak. Keraguan tersebut lantaran wisuda dilakukan sudah terlampau lama.

Beberapa dari mereka kini sedang sibuk mengurus beasiswa Pascasarjana, ada pula yang bahkan sudah mulai menjalani pendidikan S2 nya.

Salah satu calon wisudawan, Nur Afni, lulusan Program Studi Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Adab dan Humaniora, membeberkan beberapa alasan mereka yang tidak ikut wisuda offline, mulai dari rapid test sampai sibuk daftar S2.

“Alasan mereka tidak ikut karena rapid test, sibuk mendaftar beasiswa atau S2 sampai ada yang sudah mulai perkuliahan S2,” katanya.

Meskipun demikian, wisuda tersebut juga disambut baik oleh calon wisudawan lainnya. Mayang Sari Saragih salah satunya, lulusan Prodi Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Adab dan Humaniora yang memilih wisuda secara offline mengatakan, sangat mengapresiasi pihak kampus dan bersemangat karena masih memberi kebebasan untuk memilih.

“Sangat excited, karena pihak kampus masih memberi kesempatan untuk memilih sesuai keinginan kita, antara offline dan online, jadi hak demokrasi benar-benar sangat didengar oleh pimpinan kampus, jadi saya sangat apresiasi itu,” katanya.

Persyaratan wisuda tersebut terlampir dalam surat edaran rektor Nomor.7880/Un.08/WR.1/PP.00.9/11/2020 tentang pelaksanaan wisuda Sarjana dan Pascasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh semester genap tahun akademik 2020/2021.

Dalam surat itu, disebutkan beberapa syarat wisuda online dan offline, di antaranya yaitu para wisudawan/wisudawati yang mengikuti wisuda offline harus melakukan rapid test dari institusi terkait dua hari sebelum wisuda, tidak diikutsertakan pendamping atau orangtua, melaksanakan protokol kesehatan COVID, tidak boleh ada yang memasang dan mengirim papan bunga, tidak boleh foto bersama di dalam dan di luar gedung wisuda, serta wajib menghindari kerumunan dalam area kampus.

Sedangkan syarat untuk wisuda online, wisudawan diwajibkan menggunakan PSL (jas, baju kemeja putih, dasi dan peci) untuk wisudawati memakai kebaya muslimah, mengikuti prosesi wisuda dari awal hingga akhir, wisudawan/wisudawati menggunakan link zoom dan didampingi oleh orang tua/wali/ pendamping pada saat prosesi wisuda.

Sehubungan dengan akan diadakannya wisuda offline dan online tersebut, hingga berita ini diturunkan, pihak kampus belum memberikan jawaban kepada Sumberpost, terkait kesiapan acara, hingga jumlah wisudawan/wisudawati yang sudah mendaftar.[]

Reporter : Hasni Hanum
Editor : Cut Salma H.A