Pandemi Tak Kunjung Usai, Begini Cerita Maba UIN Ar-Raniry Jalani PBAK Virtual

Sumberpost.com | Banda Aceh – Pukul 08.00 pagi, Zuhra sudah berpakaian rapi sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan Universitas. Hari ini merupakan hari terakhir dirinya mengikuti kegiatan Pengenalan Budaya Akademik Kampus (PBAK) di Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh.

Dengan menggunakan baju dan jilbab putih, rok hitam, serta pita berwarna merah yang menghiasi jilbabnya. Ia sudah bersiap didepan layar monitor handphone-nya. Ia juga menyempatkan sarapan lebih awal dikarenakan aturan yang tidak memperbolehkan makan selama kegiatan berlangsung. Selain itu, ia juga tidak lupa menyiapkan buku dan alat tulis untuk mencatat informasi penting yang ia dapat.

Tahun ini merupakan tahun kedua bagi Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh melakukan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) secara virtual. Sebanyak 4.399 Mahasiswa Baru ikut serta dalam kegiatan tahunan tersebut. Acara ini digelar tiga hari berturut-turut sejak Kamis (26/8) lalu.

Siti Fatimah Zuhra, Mahasiswa Baru prodi Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi ini tetap semangat meskipun PBAK digelar secara online. Ia berulang kali mengecek ponselnya dan sudah bersiap jika sewaktu-waktu dikirimi link untuk masuk ke room Zoom.

Zuhra mengaku sengaja mempersiapkan diri lebih awal agar ia dapat bergabung melalui Zoom sehingga lebih fokus dan leluasa dalam mengenali temannya. Namun, dikarenakan baru pertama kali menggunakan Zoom, ia sedikit kebingungan.

Alhasil, keinginannya untuk bergabung melalui aplikasi Zoom harus dibatalkan karena sudah terisi penuh oleh mahasiswa lain. Meskipun begitu, tidak lantas menyurutkan semangat Zuhra untuk mengikuti PBAK online walaupun hanya menonton live streaming dari YouTube.

“Sebenarnya di hari pertama Zoom juga cuman kita namanya baru pertama pakai Zoom jadi masih belum paham. Mau ganti nama bentar jadi keluar dulu, pas mau masuk lagi udah penuh jadi beralih lah ke youtube,” ujarnya, Sabtu (28/8/2021).

Zuhra juga mengatakan bahwa dirinya lebih suka jika seandainya PBAK dilakukan secara tatap muka karena banyak hal dan keseruan yang dapat dilakukan. Selain itu juga lebih fokus dengan serangkaian acara kegiatannya.

“Karna kan kalau PBAK tatap muka kayak lebih menantang gitu banyak hal-hal aneh tapi seru, yang virtual juga enak sih cuman mungkin enggak fokus sepenuhnya kayak PBAK tatap muka,” katanya.

Walaupun hanya secara online, Zuhra mengaku banyak mendapatkan informasi seputar perkuliahan melalui PBAK virtual ini.

Euforia PBAK online juga dirasakan oleh Putri Sakinah, salah satu Mahasiswa Baru asal kabupaten Aceh Selatan yang kini lulus di prodi Pendidikan Matematika, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry.

Sama halnya dengan Zuhra, Putri juga mengungkapkan bahwa dirinya lebih suka jika seandainya PBAK dilakukan secara offline karena ia ingin merasakan keseruan PBAK yang sebenarnya.

“Saya merasa sedikit sedih kak karena enggak bisa bertemu langsung sama kawan-kawan, sama kakak angkatan, dan juga gak bisa ngerasain gimana sih yang sebenarnya PBAK itu,” ungkapnya.

Meskipun digelar secara virtual, Putri juga mengaku memiliki kesan terhadap PBAK tahun ini. Ia tetap dapat merasakan ceremonial yang menghibur layaknya melihat secara langsung.

“Tapi saya juga merasa senang karena tetap ada acara-acara ceremonialnya kayak penampilan sanggar seni dari UIN, pembacaan Al-Quran, salat bareng hanya saja kami Maba tidak bisa bertatap muka,” tambahnya. []

Reporter : Widdatul Hasanah
Editor : Uswatul Farida