Gelar Pentas Benih ke-19, UKM Rongsokan Persembahkan “Tentang Hari Esok”

Sumberpost.com | Banda Aceh – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Rongsokan UIN Ar-Raniry mempersembahkan sebuah teater dalam rangka Study Pentas Benih ke-19 yang bertajuk “Tentang Hari Esok”. Pementasan ini dilakukan secara offline di Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) UIN Ar-Raniry dan Live streaming melalui channel YouTube Teater Rongsokan, Sabtu (23/10/2021).

Teater yang berlangsung selama 46 menit ini diperankan oleh 6 orang, yang diantaranya, Nurlina sebagai Iren, Isma sebagai Maharani, Salsabila sebagai nenek, Tasya Putri sebagai Fatma, Rifqah sebagai Nina dan Rabi sebagai Dokter.

Disutradai oleh Putri Riswana, teater ini mengangkat cerita dari manusia-manusia pemimpi “kebahagiaan”. Yang mengartikan walaupun yang esok hari akan menjadi hari ini, itu berupa sebuah tragedi. Karena esok, esok dan esoknya lagi akan menjadi hari ini. Dan manusia bebas menjadi pemimpi.

“Teater ini menceritakan tentang sebuah persepsi manusia mengenai hari esok dimana pada hari esok tersebut ada harapan. Walau harapan tersebut terjadi tidak sesuai dengan apa yang diharapkan,” jelas Putri.

Putri yang merupakan mahasiswi jurusan Pendidikan Biologi mengaku, bahwa ide naskah teater tersebut ia dapatkan saat mempelajari tentang berbagai penyakit di jurusannya yang salah satunya Skizofrenia. Skizofrenia merupakan sebuah penyakit gangguan yang mempengaruhi seseorang untuk berpikir, merasakan dan berprilaku dengan baik.

“Jadi ide naskah ini saya dapatkan ketika saya belajar tentang penyakit-penyakit di jurusan saya. Salah satunya penyakit Skizofrenia dan saya coba munculkan di dalam naskah,” tuturnya.

Putri juga mengatakan bahwa penggarapan naskah ini berlangsung selama kurang lebih 3 bulan. Menurutnya, dalam jangka waktu 3 bulan ini relatif pendek untuk tim yang masih pemula.

Selanjutnya, ia juga mengaku tidak ada hambatan yang besar ketika proses pembuatan teater ini. Hanya masalah penonton saja. Hal ini dikarenakan teater digelar saat masih dalam situasi Covid-19.

“Tidak ada hambatan yang gimana-gimana, paling karena masih dalam situasi Covid-19 ini, kami coba jual tiket dengan batasan penonton 50 orang, namun yang datang melebihi dan memenuhi ruangan,” kata Putri.

Putri pun berharap semoga dengan adanya pementasan teater ini dapat memperkenalkan seni peran baik di dalam lingkungan kampus maupun di lingkungan masyarakat umum. []

Reporter : Raudhatul Jannah