Destinasi Benteng Indra Patra Yang Terlupakan

Sumberpost.com | Banda Aceh – Wilayah Aceh selain dikenal sebagai negeri serambi mekkah, Aceh juga dikenal dengan beragam destinasi wisata alam yang menakjubkan.

Destinasi wisata di Aceh tak hanya bernuansa islami saja, melainkan juga terdapat nuansa agama lain, salah satunya hindu.

Destinasi yang diwariskan dari agama hindu berupa salah satu benteng yang berada di pesisir pantai Utara Aceh yang dikenal dengan sebutan benteng indra patra.

Benteng yang merupakan situs sejarah memiliki cerita tersendiri seperti kisah perlawanan, pemberontakan, bahkan heroisme orang-orang di zamannya.

Demikian pula halnya dengan Benteng Indra Patra yang merupakan situs bersejarah peninggalan Kerajaan Lamuri di abad ke -7 Masehi.

Benteng ini sendiri terletak di Desa Ladong Kecamatan Masjid Raya, berjarak sekitar 19 km dari Banda Aceh menuju Pelabuhan Krueng Raya. Sampai saat ini benteng tersebut masih berdiri kokoh meski telah dihantam tsunami.

Salah satu sumber menyebutkan benteng ini bangun pada masa pra islam oleh kerajaan hindu pertama di Aceh, yaitu Kerajaan Lamuri letaknya tepat di bibir pantai yang menghadap langsung ke Selat Malaka.

Menurut kisah yang berkembang, pada masa Sultan Iskandar Muda, Benteng ini difungsikan sebagai basis pertahanan dengan armada yang dipimpin oleh Laksamana Malahayati. Di Benteng inilah para pasukan Kesultanan Aceh kala itu membentengi gempuran meriam kepada Portugis yang ingin menguasai Aceh.

Selain berfungsi sebagai tempat pertahanan, Benteng ini juga dipakai sebagai tempat beribadah umat hindu yang berada di Aceh kala itu.

Setelah mencetak sejarah panjang. Kini benteng indra patra menjadi salah satu cagar budaya Aceh.

Namun sayangnya, benteng yang pernah menjadi salah satu objek wisata masyarakat ini sudah terbengkalai begitu saja.

Salah seorang pengunjung, Rahmat Imran asal Lhokseumawe, menyayangkan destinasi wisata yang satu ini, karena tempatnya kurang terurus, seperti halnya sampah yang berceceran, serta jalan menuju benteng yang juga ikut rusak.

“Seharusnya jalan menuju ke benteng diperbaiki, sayang sekali jika situs bersejarah seperti ini kurang diperhatikan. Padahal spot fotonya pun sangatlah indah,” ucap Rahmat, Minggu (27/03/2022).

Selain itu, Rahmat mengaku sangat terpukau terhadap situs bersejarah itu, karena mengandung nilai sejarah yang begitu besar dalam kebangkitan Aceh.

“Menurut saya Benteng ini sangatlah bagus untuk dikunjungi, apalagi banyak nilai sejarah di sini,” pungkasnya. []

Reporter: Rosdiana

Editor: Saadatul Abadiah