Ie Bu Peudah, Kuliner Khas Aceh yang Hanya Ada Saat Ramadhan

Sumberpost.com | Banda Aceh – Sepanjang bulan Ramadan biasanya identik dengan makanan yang menggugah selera. Di Aceh salah tradisi kuliner turun temurun saat bulan Ramadhan yang masih ada hingga saat ini adalah Ie Bu Peudah.

Bu Peudah (Nasi Pedas) merupakan masakan khas dari Aceh Besar, bubur yang diolah dari 44 macam jenis dedaunan hutan ini di yakini masyarakat Aceh sudah ada sejak zaman Kesultanan Aceh Darussalam dan telah lama menjadi santapan takjil khas Ramadan di Aceh. Hingga kini, olahan kuliner leluhur itu masih dilakukan oleh para warga seperti di wilayah Gampon Beuradeun Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Jamaliah, salah satu warga gampong mengatakan, Ie Bu Peudah sudah menjadi makanan khas di Gampong Beuraden. Resepnya pun bisa didapat dari orang tua secara turun temurun.

“Ini sudah jadi makanan khas Aceh sejak lama, bahkan pada masa kesultanan Aceh sudah ada, dan kami masih membudayakan tradisi ini setiap menyambut bulan Ramadan . Untuk Resepnya kami dapati dari orang tua kami secara turun temurun,” kata Jamaliah.

Bubur tradisional satu ini terbuat dari beberapa jenis rempah dan dedaunan yang bisa dicari dan didapatkan di gunung dan bukit-bukit, khususnya di daerah Aceh.

Jamaliah mengaku, bahan-bahan yang di gunakan diperoleh langsung dari gunung terdekat. Ia juga menjelaskan, tanamannya yang hendak di petik memiliki masa pertumbuhannya sendiri.

“Karena saya cari daun untuk bahan-bahan Ie Bu Peudah tiap tahun ke gunung, saya sudah hafal di mana-mana saja tempatnya dan bagaimana kurun waktu pertumbuhan batang kayu itu,” ucap Jamaliah.

44 jenis dedaunan sebagai bahan dasar membuat Ie Bu Peudah ini diantaranya kunyit, lada, lengkuas, jahe, ketumbar, bawang putih, daun si mirah doeng, daun sinekut, daun tahe, daun capa, daun pepaya, daun sop, daun jeruk perut, daun muling, daun tongkat ali dan masih banyak jenis-jenis dedaunan lainnya.

Selanjutnya selain menggunakan dedaunan ie bu peudah juga menggunakan bahan dasar seperti beras, jagung, kacang hijau, yang telah disangrai dan nantinya ditumbuk bersama semua daun kayu. Uniknya dalam proses penghalusan nya, bahan-bahan tersebut akan ditumbuk menggunakan jeungki (alat tumbuk tradisional khas Aceh). Hasil yang sudah dijemur hingga kering biasanya yang dijadikan bubur.

Masakan kaya rempah-rempah satu ini memiliki manfaat yang sangat baik terhadap daya tahan tubuh dan vitalitas tubuh, terlebih saat ramadhan seperti ini. Selain itu, Ie Bu Peudah bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah dan juga untuk meningkatkan imunitas tubuh.

“Bubur Ie Bu Peudah juga membuat tubuh tidak cepat lelah saat beraktivitas disiang hari meski dalam kondisi puasa,” lanjut Jamaliah. []

Reporter: Najaf Ismadi

Editor: Raudhatul Jannah