Tampil Beda dari Tahun Sebelumnya, KFT Luncurkan Film Perdana Bergenre Horror

Sumberpost.com | Banda Aceh – Komunitas Film Trieng (KFT) selenggarakan Pemutaran dan Diskusi Film di Aula Teater Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh, Kamis (02/11/2023).

Di tahun ini, salah satu film yang di produksi oleh KFT mengangkat genre horror. Film dengan judul ‘Tanpa Salam’ menjadi salah satu film bergenre horror perdana yang di produksi KFT.

Ketua KFT, Adhitya Putra Alda menuturkan, sebelumnya KFT lebih sering mengangkat film bergenre drama ataupun komedi. Namun, di tahun ini KFT ingin menampilkan hal yang berbeda dari tahun tahun sebelumnya, dengan meluncurkan film bergenre horror perdana mereka.

“Alhamdulillah, KFT dapat berhasil memproduksi film dengan genre Horror. ini langkah baru Trieng, karena sebelumnya KFT belum pernah berhasil buat film horror karena banyaknya kendala. Dan bersyukur tahun ini berhasil terlaksana dengan baik,” tutur Adhit.

Ia juga menjelaskan, film yang diproduksi kali ini terdapat banyak pertimbangan dan kendala yang ada. Namun, ia berharap dengan film yang KFT produksi di tahun ini tetap dapat dipetik kesimpulan yang baik dan dapat bermafaat bagi para penonton.

“Tantangan baru kalau buat film horror ini, yang penting lebih memperhatikan lebih dalam ceritanya aja, biar sesuai sama tujuan awal tadi,” jelasnya.

Film horror ‘Tanpa Salam’ yang ditulis oleh Yuli Asmiati ini, memiliki pesan moral singkat yang dikemas melalui sebuah film. Pesan yang ingin disampaikan penulis dalam film ini kepada para penonton ialah agar selalu menjaga etika dan adab ketika mendatangi suatu tempat dan bertemu dengan tempat baru.

“Sebenarnya ini dari pengalaman pribadi juga, bagaimana cara mengingatkan kepada diri sendiri bahwa beradab dan beretika ketika mendatangi suatu tempat. Padahal itu cukup simple aja, tapi ini menjadi pengingat ke penonton, ada gak diterapin di kehidupan sehari-hari,” jelas Yuli.

IiDalam hal ini, Sutradara film, Yogi Prasetyo mengungkapkan rasa syukur dan bangga terhadap Film perdana horror yang ia sutradarai di KFT ini. Film yang memakan waktu produksi kurang lebih 13 Jam ini menjadi sebuah tantangan besar baginya.

“Harapan saya dengan adanya film ini bisa menjadi contoh yang lain dan lebih semangat lagi untuk menciptakan film film baru. Semangat terus untuk KFT dengan menjayakan insan perfilman,” tutupnya.

Pemutaran film ini dibuka untuk umum dan telah dihadiri sebanyak 70 orang dari berbagai jurusan. []

Reporter: Anzelia Anggrahini

Editor: Julia Makhrami