Jadikan Lapar Saat Puasa Lebih Bermakna

Sumberpost.com | Banda Aceh – Bulan suci Ramadhan merupakan bulan penuh berkah, terutama untuk umat muslim. Dimana pada bulan istimewa ini umat muslim melaksanakan ibadah wajib yaitu puasa. Dalam arti sederhana, puasa berarti menahan diri.

Pada bulan Ramadhan, setiap amalan baik akan dilipatgandakan ber kali-kali lipat. Bahkan untuk amalan puasa Allah SWT langsung yang akan memberi jaza’nya. Hal ini Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW.

“Setiap amal anak Adam dilipatgandakan, satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kebaikan yang serupa sampai tujuh ratus kali. Allah Azza wa Jalla berfirman: Kecuali Puasa, Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang membalasnya.” (HR. Muslim, An-Nasai, Ad-Darimi, dan Al-Baihaqi)

Hadis tersebut menyebutkan bahwa setiap amalan akan dilipatgandakan dalam bulan puasa. Tentu sangat dianjurkan agar kita menjadikan ibadah puasa menjadi lebih bermakna dan berkualitas sehingga mendapatkan pahala yang lebih besar dari Allah SWT.

Berpuasa tentulah tidak mudah dilakukan bagi umat muslim yang belum mengerti hakikat puasa itu sendiri. Bagaimana tidak, umat muslim harus menahan lapar, baik itu makan dan minum dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Dimana menahan makan dan minum merupakan kebutuhan yang selalu dilakukan. Bahkan beberapa hal yang membatalkannya juga turun dilarang pelaksanaannya di bulan suci ini.

Banyak hal yang dapat dilakukan agar rasa lapar yang kita rasakan saat bulan Ramadhan terasa ringan. Berikut 3 hal yang dapat diaplikasikan agar lapar kita di bulan Ramadhan menjadi lebih bermakna.

  1. Niat ikhlas mengharapkan pahala dari Allah SWT

Niat merupakan tahap awal setiap perbuatan. Dimana niat sangat menentukan kelancaran proses dan keberhasilan hasil. Tidak terkecuali dengan puasa, puasa juga perlu diawali dengan niat yang benar. Bahkan dalam hadis Nabi Muhhammad SAW bersabda.

“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah SWT dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari, no. 1 dan Muslim, no. 1907)

Berdasarkan hadis tersebut, segala perbuatan kita dinilai dari yang kita niatkan di dalam hati. Untuk meraih puasa yang berkualitas, sebelum kita melaksanakan ibadah puasa tentunya kita harus meniatkan puasa ini iklhas karena Allah SWT. Dengan demikian, puasa yang kita lakukan akan membuat hati lebih tenang dan tentram.

  1. Memperbanyak amalan baik

Allah berfirman pada surat Al-Zalzalah ayat 7
فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ
“Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.”

Berdasarkan ayat ini, untuk menjadi puasa lebih bermakna salah satunya adalah dengan memperbanyak amalan baik saat puasa, seperti berzikir, bersedekah, membaca al-Qur’an, membantu sesama dan lainya. Dengan demikian upaya kita menahan diri saat puasa akan lebih bermakna.

  1. Menghindari hal yang tidak membawa manfaat

Pernahkan kita berfikir, bahwasanya kemana waktu 24 jam kita gunakan di setiap harinya. Apakah sudah dapat dipastikan kita pergunakan kepada hal yang baik? Atau bahkan sebaliknya. Perlu kita ketahui bahwasanya setiap perbuatan yang kita lakukan di dunia ini harus kita pertanggungjawabkan pada hari kiamat.

Perbuatan kita hari ini akan menentukan akan kemana kita berakhir, apakah surga atau neraka. Setiap muslim menginginkan kebahagian abadi di Surga, maka dari itu kita harus melakukan segala sesuatu yang bemanfaat agar memperoleh pahala sebagai investasi dunia akhirat.

Bulan Ramadhan hanya hadir sekali dalam setahun, bulan yang memiliki sejuta kesempurnaan yang penuh ampunan. Sudah harusnya kita pergunakan untuk memperoleh keberkahan dan menjadi hamba yang terus meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. []

Reporter: Rauzatul Jannah
Editor: Julia Makhrami