Sajak-Sajak Antologi Renggali

[Kembali]

Belum sempat aku berucap
Kaupun mengucap
Belum sempat aku berharap
Kaupun cemas
Belum sempat aku sapa mendung
Kaupun jadi rintik
Belum sempat aku miliki
Kaupun sudah memiliki
Belum sempat aku mengunjungi
Kaupun pergi
Kalaupun sempat aku telah kembali


Kota Fajar, 17 juni 2018

[Perempuanku]

Padamu perempuanku
Sepertinya aku akan pergi besok atau lusa
Tenanglah
Aku kembali sebelum sampai musim hujan mengunjungi
Agar kau bisa berteduh di sabelahku
Simpan kesedihan hingga kau tersenyum,
Padamu yang akan pergi
pulanglah kalau kau sudah tak menemukan penggantiku.

Kampong Ateuk, 17 Agustus 2018

[Menanti]

Bukankah sudah kuingatkan
Kabut pagi ini menghalau awan mendung
Berteduhlah sebelum rintik turun
Redupkan segala rupa tangis
Buramlah pandangan arah angin
Agar perjumpaan selalu dihindari
Kau lain kali ini tak seperti biasanya
Yang selalu setia seperti tanah pada hujan
Selalu menanti sampai kemarau datang
Sepertinya
Berhenti menanti dan Melupakan mu
Aku sia-sia
Sungguh aku menantimu di semua doaku

Darussalam ,31 agustus 2018

[Usai]

Kalau aku bisa berhenti khawatir
Akan kuucap perpisahan pada tangis
Kini Bersedih Menepilah
Simpan risau dalam diri sendiri
Jerat semua pelukan rindu
Bertiuplah angin bawa segala rasa
Akhir dari kata kamu adalah usai

Banda Aceh, 9 September 2018


Penulis : Rifar Manani, Aktif di Theater Rongsokan UIN Ar-Raniry. Sajak-sajak di atas adalah bagian dari buku puisinya yang sedang Ia selesaikan, berjudul Antalogi Rengali