Yu Sing : Arsitek Indonesia Sering Mengekor

Sumberpost.com | Banda Aceh – Yu Sing, Arsitek di Akonama Studio Bandung menyesalkan sikap arsitek Indonesia yang kerap kali mengekor kepada orang lain.“Sebelum Indonesia punya sekolah arsitektur, bangunan di Indonesia sangat beragam,” ujarnya saat menjadi pembicara kuliah umum dalam Expo Laik Fungsi Bangunan Gedung, Penyebarluasan Informasi Bidang Penataan Pembangunan dan Lingkungan, di Aula AAC Dayan Dawood, Kamis (11/12).

IMG_9430

Keberagaman bisa di lihat dari bangunan tradisional di setiap daerah Indonesia yang dulunya tidak ada sekolah arsitektur, tapi kenapa setelah ada sekolah arsitekur, bangunan di Indonesia cenderung sama ?

Mahasiswa lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini mengusung tema “Interpedensi Antar Alam, Budaya, dan Arsitektur” dalam kuliah umumnya. Menurut Yu Sing, arsitektur tidak berdiri sendiri, sikap arsitek sehari-hari akan menjadi nilai bagi karyanya.

Sekecil apapun yang manusia lakukan, akan punya dampak, karena arsitektur juga bagian dari kemanusiaan. Tambah Yu Sing, manusia harus bertanggung jawab kepada alam yang telah di titipkan Tuhan. “Sekitar 100.000 hektar hutan Indonesia di jadikan lingkungan perkotaan, sedangkan di Aceh 20.000 hektar hilang per tahun, ” ujar Yu Sing.

Yu Sing mengungkapkan rasa prihatinnya terhadap kondisi yang terjadi di Indonesia sekarang. “kalian tau nggak ? Indonesia bisa buat tiga negara baru sebesar Malaysia, yang isinya orang miskin semua, segitu banyaknya orang miskin di negara kita.”

“Kita mestinya mengusung keberagaman dalam setiap karya-karya kita, karena itu membuat dunia menjadi tetap berwarna. Pariwisata bisa jadi jembatan untuk memperbaiki ekonomi masyarakat dan budaya juga harus di kembangkan.”

Arsitek seharusnya mengenali jenis-jenis kayu, karena setiap kayu punya fungsi dan kelebihannya masing-masing. Boleh dikatakan kayu lebih bermanfaat dari pada beton, karena bisa di jadikan investasi masa depan, misalnya kalau rumah beton mau di bongkar, harus di runtuhkan semua dan betonnya akan jadi sampah, tapi kalau rumah kayu mau di bongkar, kayunya bisa di bongkar pasang dan masih akan berguna.

Yu Sing biasanya membuat rumah dengan menggunakan kayu dan material bekas, tujuannya untuk menghemat biaya, memberi pengalaman baru bagi pemilik rumah, dan bisa juga untuk investasi masa depan.

Abdul hadi firsawan | Foto : Aprizal rachmad