18 Putra Aceh akan Kuliah ke China

Sumberpost.com | Banda Aceh – Sebanyak 18 putra-putri Aceh memperoleh kesempatan dan beasiswa pemerintah China untuk melanjutkan pendidikan program magister dan doktor di beberapa universitas di China (Tiongkok), mereka merupakan alumni dari beberapa kampus di Aceh yang direkomendasi oleh Badan Koordinasi Pendidikan Bahasa Mandarin (BKPBM) provinsi Aceh.

Direktur BKPBM Aceh, Abdul Rani Usman, Jumat (18/8/2017) mengatakan, tahun ini pihaknya meningkatkan kerja sama dengan universitas-universitas ternama di Tiongkok dan kembali merekomendasi 18 orang putra-putri Aceh untuk memperoleh biaya dari pemerintah China dan melanjutkan pendidikannya ke negara tersebut.

Rani menyebutkan, 18 orang tersebut merupakan yang telah direkomendasi oleh BKPBM, antara lain 11 orang alumni dari UIN Ar-Raniry, 6 orang alumni Unsyiah, 1 orang dari Unmuha Aceh, mereka melanjutkan program magister dan doktor.

Sementara 1 orang alumni dari SMAN 10 Fajar Harapan untuk program S1 dan 1 orang lainnya mengambil program bahasa mandarin selama 1 tahun.

“BKPBM siap menjembatani putera-puteri Aceh yang akan melanjutkan studi ke China, 18 peserta yang akan berangkat pada September mendatang ini akan kuliah pada beberapa universita besar di China, atara lain Nanjing University, HUBE University, Wuhan University, dan beberapa kampus lainnya,” ujarnya.

Rani menyatakan, enam tahun sejak didirikan, lembaga tersebut telah merekomendasi lebih 50 orang ke berbagai kampus di China, dan 7 di antaranya telah lulus dan kembali untuk mengabdi pada beberapa perguruan tinggi di Aceh, selain itu lulusan China tersebut juga ada yang mengembangkan bisnis dan terjun ke dunia politik.

“Ke depan diharapkan akan lebih banyak lagi putera-puteri Aceh yang melanjutkan pendidikannya di China, BKPBM sampai saat ini juga masih aktif membuka kursus atau pelatihan bahasa mandarin, diharapkan bagi yang berminat kuliah di China memiliki kemampuan dasar berbahasa mandarin, sehingga lebih mudah ke depannya,” kata Rani.

Lebih lanjut, Rani juga mengharapkan kepada pemerintah Aceh agar dapat memperhatikan dan membantu mereka yang akan dan sedang menimba ilmu di sana, serta diberikan kemudahan-kemudahan lain dalam pengurusan kelengkapan administrasi studi mereka. [Rilis]