Bank Indonesia Ajak Masyarakat Raih Persamaan Persepsi Praktik Keuangan Syariah

Sumberpost.com | Banda Aceh – Bank Indonesia mengajak masyarakat untuk menyamakan persepsi teori dan praktik dalam keuangan syariah yang dituangkan dalam diskusi seminar Festival Ekonomi Syariah Aceh 2019, di Gedung Taman Budaya Aceh, Minggu (21/7/2019).

Hal ini disebabkan oleh banyaknya perbedaan persepsi masyarakat tentang haram halalnya persoalan keuangan.

Penulis Buku dan CEO Amana Sharia Consulting, Ahmad Ifham Sholihin mengatakan, persepsi seseorang dapat diubah dengan mengubah persepsi diri sendiri terlebih dahulu.

“Mengubah persepsi orang harus dengan cara mengubah persepsi diri sendiri, dan memberi contoh,” katanya.

Saat ini banyak kalangan masyarakat yang menjustifikasi suatu paham tanpa pengetahuan yang luas. Melebelkan riba terhadap suatu transaksi yang sebenarnya halal.

“Ada dosa yang lebih besar, lebih parah dari pada menjadi pelaku pesta riba, yakni menuduh riba pada transaksi yang sebenarnya halal,” kata Ifham.

Melakukan peralihan terhadap Bank Konvesional menjadi Bank Syariah, merupakan salah satu upaya yang bertujuan untuk menghindari riba. Hal ini disampaikan pula oleh Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Prof. Dr. Nazaruddin A. Wahid, MA.

“Satu-satunya tujuan kita melakukan peralihan dari konvensional ke syariah untuk menghindari diri dari riba,” katanya.

Menurutnya juga, penerapan Ekonomi Syariah perlu terus dikembangkan meskipun dalam pengaplikasiannya masih memiliki kekurangan.

“Persoalan ekonomi jika masih ada kekurangan. Maka perlu dicari kesempurnaan. Kesempurnaan ini dapat kita lakukan secara bersama,” ujarnya.

Selain itu, hingga saat ini, Aceh menjadi satu-satunya daerah terbesar di Indonesia yang telah melakukan konversi Bank menjadi syariah.

Wakil Ketua Badan Pengurus Harian Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (BPHDSN MUI) Ir. Adiwarman Azwar Karim, SE., MBA., MAEP mengatakan, Aceh menjadi satu-satunya daerah terbesar di Indonesia yang melakukan peralihan ke Bank Syariah bahkan hingga Bank daerahnya.

“Aceh menjadi satu-satunya daerah terbesar yang telah beralih menjadi syariah untuk banknya. Bahkan Aceh menjadi satu-satunya daerah yang mengkonversi Bank daerahnya menjadi syariah. Daerah lain masih memikir. Tapi Aceh langsung melakukan,” katanya.

Menurut Adiwarman, sesuatu yang baik, yang berlandaskan syariah harus dilakukan walaupun mulai dari hal yang kecil.

“Amalkanlah apapun yang kamu ketahui walau sedikit. Maka seperti inilah yang dilakukan oleh Aceh. Melakukan terlebih dahulu. Yang penting jalan saja dulu,” ujarnya.

Tak hanya itu, dalam penyampaian materinya, ia menyebutkan Bank daerah Aceh juga menjadi Bank yang paling kecil permasalahan keuangannya.

“Bank aceh menjadi bank yang paling kecil permasalahan keuangannya yang ada di Indonesia dan menjadi bank yang paling tinggi probilitasnya,” sebutnya.

Diskusi seminar ini diikuti oleh sekitar 400 lebih peserta dari berbagai kalangan, mulai dari siswa, mahasiswa, hingga staf Bank yang ada di Aceh. []

Cut Salma H.A