Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Yudisium 156 Lulusan

Sumberpost.com | Banda Aceh – Sebanyak 156 lulusan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh semester genap Tahun Akademik 2018/2019 diyudisium, Rabu (7/8/2019) di Aula lantai III, Gedung B Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry.

Dekan FAH UIN Ar-Raniry, Fauzi Ismail dalam sambutannya, mendorong calon wisudawan untuk berani menciptakan perubahan. Katanya, sebagai seorang calon pemimpin masa depan, generasi muda dituntut untuk terus berinovasi dan mampu mengimbangi kemajuan teknologi yang begitu pesat.

“Generasi muda yang dikenal dengan istilah generasi milenial harus mampu memanfaatkan perubahan zaman menjadi potensi untuk menggali kreatifitas yang dimiliki dan tidak boleh takut dengan perubahan, tetapi menjadikan perubahan sebagai peluang meraih masa depan,” kata Fauzi, Rabu (7/8) dihadapan peserta yudisium.

Menurutnya, Sarjana bukan orang sembarangan. Sebab, untuk memperoleh gelar itu diperlukan pengorbanan dan kerja keras. Dengan disiplin ilmu yang telah diperoleh, sarjana harus menjadi agen kemajuan masyarakat dan penjaga moral. Selain itu, moralitas juga menjadi modal yang paling utama untuk bisa berhasil dalam masyarakat.

“Di pundak kalian kini terpikul beban menjunjung tinggi nama almamater. Kesuksesan para alumni akan membawa nama harum bagi almamater. Sebaliknya, kegagalan alumni dalam karir dan bersosialisasi dalam masyarakat, terutama kagagalan akhlak di tengah masyarakat akan mencoreng nama baik almamater,” kata Fauzi.

Selain itu, Fauzi mengingatkan para calon wisudawan bahwa perjuangan dan gelar sarjana yang di peroleh hari ini tidak terlepas dari doa dan dukungan orang tua, sudah sepantasnya kita harus selalu berbakti kepada kedua orangtua yang selama ini telah bersusah payah mendidik dan membiayai studi hingga jenjang sarjana.

“Banyak orang berhasil dalam hidupnya karena doa dan ridho kedua orangtuanya. Sebaliknya, banyak orang gagal karena orangtua tidak meridhoi hidupnya”,kata Fauzi.

Sebelumnya Wakil Dekan bidang akademik dan kelembagaan FAH UIN Ar-Raniry, Abdul Manan dalam laporannya menyebutkan, semester ini Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry telah berhasil menghasilkan lulusan Sarjana Strata Satu (S-1) dan Diploma III sebanyak 156 orang, terdiri dari 37 orang laki-laki dan 119 orang perempuan. Dari 156 orang calon wisudawan, 37 orang diantaranya memperoleh prediket Cumlaude.

“Semester ini kita meyudisium calon wisudawan sebanyak 156 lulusan yang terdiri dari prodi SPI sebanyak 21 orang, BSA sebanyak 15 orang, S1 Ilmu Perpustakaan 65 orang dan D3 Ilmu Perpustakaan sebanyak 55 orang”,kata Abdul Manan dalam laporannya, Rabu (7/8).

Pada kesempatan tersebut, pimpinan fakultas memberikan penghargaan (bungong jaroe) kepada empat lulusan terbaik, masing-masing adalah Desi Ulvia dari Prodi SPI, Wylla Zainati dari prodi BSA, Rodha Sartika dari Prodi S1 Ilmu Perpustakaan dan Ipak Yuni Mahara dari Prodi D3 Ilmu Perpustakaan.

Kembali ke Gampong: Lahan Pengabdian Sarjana Milineal

Batas kota dan gampong hanya sekedar batas administratif. Tidak ada lagi ungkapan antara orang kota yang pintar dan orang gampong yang bodoh. Semuanya cair dan melebur menjadi warganegara  yang sama-sama dapat maju dan mundur. Kini, saatnya kita kembali ke gampong, lahan pengabdian sesungguhnya untuk menebarkan pengetahuan, keahlian dan keterampilan yang dimiliki. Dunia hari ini diibaratkan sebagai dunia yang dilipat dan digenggam.

Hal tersebut diungkapkan, Ruslan, Dosen pada Program Studi Ilmu Perpustakaan saat memberikan orasi ilmiah dengan tema “Kembali ke Gampong: Lahan Pengabdian Sarjana Milineal” pada yudisium ini.

“Kreatifitas  dan kesuksesan tidak harus lagi berada di kota, tetapi saudara sebagai sarjana milineal dapat melakukannya di gampong. Banyak kaum muda kreatif dan berprestasi yang bergerak di gampong  dan menjadi terkenal karena peran dan gerakannya di gampong”,kata Ruslan yang juga saat ini sebagai ketua prodi D3 Ilmu Perpustakaan.

Ia mencontohkan, misalnya, Rifki Maulana di Bireun yang menggerakkan sebuah komunitas“Muge Buku”, yaitu sebuah gerakan membangun literasi masyarakat di gampong dalam bentuk pustaka keliling yang bertujuan mewujudkan masyarakat membaca (reading society).

Menurut Ruslan, Gampong  saat ini telah menjadi tulang punggung pembangunan nasional. Dalam beberapa tahun terakhir ini, pemerintah telah menggelontorkan dana begitu besar ke gampong-gampong melalui program dana desa. Berbagai program pemerintah, baik di tingkat nasional, maupun di tingkat provinsi dan kabupaten/kotamadya dilakukan di gampong-gampong.

“Sarjana milineal yang memiliki potensi dalam penguasaan teknologi informasi dasar dan mempunyai akses jejaring yang terhubung secara global menjadi peluang besar dalam menggerakkan pembangunan dan pemberdayaan masyaraka gampong,” kata Ruslan.

Diakhir orasi ilmiahnya, Ruslan berpesan kepada lulusan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry yang baru saja diyudisium untuk memiliki sikap percaya diri dan menggali potensi yang dimiliki. Kedua, mengabdi dan bekerja dengan penuh kesungguhan dan pantang menyerah. Ketiga, bangun komunikasi dan persaudaraan sosial dengan baik dan fleksibel. Keempat, proaktif dalam menggali informasi terbaru dan kesempatan yang ada. Kelima, menjaga identitas keislaman, keacehan dan almamater. [rel]