HMI Tarbiyah Gelar Pelatihan Wujudkan Public Speaking Tak Hanya MC dan Pidato

Sumberpost.com | Banda Aceh- Sebanyak 67 mahasiswa dari berbagai Universitas di Banda Aceh mengikuti program Training Public Speaking and Capability Building yang diselenggarakan oleh bidang pengembangan profesi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, di Aula Fakultas setempat, Minggu (22/12/2019).

Mengusung tema Improve Your Speaking Skill To Be a Better Speaker. Training ini merupakan bentuk program kerja bidang pengembangan profesi yang disetujui oleh ketua HMI Komisariat Tarbiyah UIN Ar-Raniry, Yudi Fernanda.

Yudi mengatakan, acara ini diselenggarakan melalui diskusi bersama antar pengurus dari berbagai bidang. Diadakannya kegiatan ini bertujuan agar orang-orang khususnya di perguruan tinggi bisa dengan mudah menyampaikan materi yang ingin disampaikan kepada orang lain.

“Training Public Speaking ini hadir karena banyaknya problem di masyarakat baik itu di perguruan tinggi ataupun di sekolah. Banyak guru yang tidak bisa menyampaikan apa yang seharusnya ditransfer kepada siswa. Begitu juga di perguruan tinggi, banyak sekarang dosen yang tidak bisa mentransfer pengetahuan kepada mahasiswa,” katanya.

Menurutnya, publik speaking tidak hanya MC dan berpidato saja.

“Misalnya, ketika masuk kelas tidak ada hasil apa-apa yang mereka dapatkan, dari situlah awal kami melaksanakan kegiatan ini. Bukan hanya yang kebanyakan orang tau, berbicara di depan umum itu seperti MC, berpidato, dan lain sebagainya,” ujarnya.

Sementara itu, ketua panitia Mahjul Fuzzari mengatakan, struktural acara ini bukan hanya hari ini saja, namun akan ada pengembangan selanjutnya selama dua bulan agar ilmu yang didapatkan peserta hari ini bisa diterapkan.

“Bukan hanya hari ini tetapi ada pendampingan selama dua bulan, tapi tidak setiap harinya, mungkin ada seminggu sekali atau dua minggu sekali dengan diadakan workshop”, katanya.

Acara tersebut dihadiri oleh beberapa alumni HMI sekaligus Dosen di UIN Ar-Raniry dan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah).[]

Reporter : Zurrafiqah (mag)