Semangat Belajar Walau Pandemi Menghadang

Sumberpost.com, Sinabang- Kegiatan menghafal Al-Qur’an atau biasa kita kenal dengan Tahfizh Al-Qur’an memiliki makna yaitu sebuah proses menghafal ayat-ayat  Al-Qur’an ke dalam ingatan sehingga dapat dilafadzkan atau di ucapkan diluar kepala secara terus-menerus dan hukum menghafalnya adalah Fardlu Kifayah.

Namun seperti kita ketahui bersama, di era pandemi Covid-19 sekarang ini segala proses belajar mengajar yang bisanya tatap muka kini sudah diahlihkan secara online. Artinya seluruh sekolah sudah menerapkan sistem daring, akan tetapi sistem ini tidak berlaku untuk para Hafidz dan Hafidzah yang berada di pondok pesantren Darul Aitami, Simeulue.

Mereka para hafidz dan hafidzah di pondok pesantren ini harus tetap tinggal di asrama untuk terus menghafalkan Al-Qur’an. Hal semacam itu hanya berlaku bagi Hafidz dan Hafidzah saja. Sedangkan santriwan dan santriwati biasa tetap diliburkan sesuai dengan kebijakan yang telah dikeluarkan.

Program menghafal  Al-Qur’an ini sendiri sudah berjalan sekitar 1 tahun dan sudah melahirkan lima orang hafiz dan 13 orang hafidzah.

Hafidz dan Hafidzah pondok pesantren Darul Aitami merupakan perwakilan dari beberapa desa yang ada di Kabupaten Simeulue.  Menurut pengakuan salah satu hafidzah ia mengatakan bahwa tidak keberatan jika mereka tidak diliburkan. Bahkan saat ditanya pilih diliburkan atau tidak, mereka lebih memilih untuk tidak diliburkan agar mereka tetap bisa fokus dengan hafalannya.

“Karena jika dirumah tidak fokus menghafal, sedangkan disini bisa lebih fokus dan rajin untuk menghafal,” ujar Intan

Alasan lain juga disampaikan Intan, selain bisa fokus terhadap hafalan, mereka juga bisa lebih semangat dalam belajar karena bertemu dan bergabung langsung dengan teman-teman dari setiap desa yang berbeda.

“Di asrama seru karena banyak dapat teman-teman baru,” tuturnya.

Sholeha selaku pembina pondok pesantren Darul Aitami juga menerangkan alasan utama mereka tidak diliburkan agar bisa mengejar target pembelajaran yang telah ditetapkan.

“Jika mereka diliburkan maka target tidak akan terkejar, sedangkan diasrama hafalan mereka terjaga dan bertambah,” jelasnya. []

Penulis: Marnida Ningsih

Editor: Saadatul Abadiah