Pesona Waduk Keuliling, Wisata Alam Murah Meriah

Sumberpost.com | Aceh Besar –  Hiruk pikuk suasana kota seketika teralihkan ketika memasuki wisata Waduk Keuliling. Sekeliling waduk ini begitu menyimpan pesona alam yang begitu asri, dengan pemandangan perbukitan dan pengunungan berwarna hijau. Apalagi ditambah dengan suasana tenang dan desir angin sepoi-sepoi kian membuat siapa saja yang berkunjung ke sana betah.

Waduk yang sudah diresmikan sejak tahun 2009 lalu ini terletak di antara perbukitan di Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar. Jarak tempuh menuju wisata waduk keuliling ini sekitar 35 kilometer ke arah timur dari kota Banda Aceh. Untuk penggunaan nama waduk keuliling sendiri diambil dari bahasa lokal yang berarti keliling.

Selain berfungsi sebagai sumber air untuk irigasi, waduk keuliling ini bisa menjadi salah satu pilihan destinasi wisata di kabupaten yang beribukota Jantho tersebut. Biaya masuk ke wisata ini pun sangat murah, hanya Rp 3000 perorang.

Salah seorang pengunjung, Intan Darafonna, yang merupakan warga sekitar, ia sangat menyukai waduk keuliling ini. Bahkan, ia lumayan sering berkunjung ke tempat tersebut bersama teman-temannya untuk sekedar menikmati pemandangan alam sekitar.

“Pemandangan di sini sangat eksotis, saya dan teman-teman saya sering berkunjung ke sini setiap sore. Kami makan-makan bersama dan foto-foto, dan ini kali ketiga dalam minggu ini kami ke sini,” ujar Intan seraya, Minggu (3/10/2021).

Akses jalan menuju ke lokasi waduk keuliling sudah sangat bagus, sehingga bisa dicapai dengan kendaraan beroda empat dengan waktu tempuh sekitar satu jam lebih. Karena kemudahan akses inilah yang membuat waduk ini ramai dikunjungi. Tak hanya akses jalan yang bagus, sejumlah fasilitas seperti mushalla beserta toilet juga sangat bagus dan bersih. Tak ada sampah yang berserakan di waduk keuliling tersebut.

Namun semenjak pandemi melanda, pengunjung yang datang tak sebanyak sebelum pandemi. Kebanyakan yang datang adalah warga desa sekitar yang datang untuk memancing saja.

Muhammad Ryan misalnya, pria paruh baya yang hobby memancing ini mengaku hampir setiap sore ke waduk ini. Ia tidak datang seorang diri kadang bersama teman-teman bahkan tak jarang mengajak anak anaknya.

“Saya dan teman-teman saya setiap sore ke sini untuk memancing. Bahkan, tak hanya orang dewasa yang memancing, anak-anak kecil juga ikut tapi harus didampingi,” kata Muhammad Ryan seraya memasukkan ikan tangkapannya ke ember.

Salah seorang penjaga pintu masuk wisata ini mengatakan bahwa selama pandemi waduk ini memang sangat sepi dan kebanyakan hanya para pemancing saja.

“Selama pandemi memang sangat sepi sekali, apalagi sekarang jalan ini sudah tembus ke Bukit Siron, jadi orang lebih banyak ke sana ketimbang ke sini,” kata Muhammad Zahrawi.

Waduk keuliling ini memiliki daya tampung kurang lebih 17 juta meter kubik dengan luas genangan 228 hektare dan area tangkapan air seluas 38,20 km2.  Waduk ini mulai dibangun tahun 2000 sampai dengan tahun 2008.

Reporter : Rosdiana (Mag)