Perjalanan Linawati Dapatkan Beasiswa Hingga Wakili Aceh Sebagai Finalis Puteri Icon Muslimah Indonesia

Sumberpost.com | Banda Aceh – Linawati, mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Program Studi (Prodi) Pendidikan Matematika. Gadis yang kerap disapa Lina ini telah dinobatkan sebagai finalis Puteri Icon Muslimah Indonesia, pada April 2022 lalu.

Ia menjadi satu-satunya finalis yang mewakili Aceh dan akan mengikuti rangkaian seleksi lanjutan di Bangka Belitung pada bulan Juli mendatang.

Sebelum dinobatkan sebagai finalis Puteri Icon Muslimah Indonesia, Lina telah lebih dulu bersaing untuk mengejar beasiswa, tepatnya sejak menduduki bangku kuliah di tahun 2020. Baik beasiswa dari sosial media maupun akademik kampus.

Hingga di akhir tahun 2021, ia berhasil lulus pada beasiswa Bright Scholarship. Program beasiswa yang diberikan oleh yayasan Baitul Mal BRILiaN yang juga memberikan asrama gratis untuk penerima beasiswa selama dua tahun.

Selain mengikuti kegiatan di lingkungan kampus, Lina juga dikenal aktif pada kegiatan di luar kampus. Ia mengaku telah beberapa kali menjadi delegasi dari berbagai program pengabdian masyarakat.

Diantaranya ia pernah menjadi delegasi pada program Zet Ef Course pada Januari lalu, di Sabang. Sebulan setelahnya ia kembali terpilih menjadi salah satu delegasi dari program Sekebun Aksi se-Indonesia, yang diadakan di Pulau Breueh.

Linawati terlahir dari keluarga yang sederhana, ibunya hanyalah seorang penjahit. Ia dibesarkan ditengah keluarga yang tidak lagi harmonis. Pasalnya, orangtua Lina telah berpisah saat ia duduk di bangku SMA.

Walau demikian, fakta tersebut tidak membuatnya menjadi orang yang lemah, tetapi menjadi salah satu alasan untuk mewujudkan mimpinya.

Gadis asal Aceh Barat Daya (Abdya) ini juga memberikan qoutes bagi siapapun yang sedang memperjuangkan mimpi, agar tidak mudah berputus asa dan jangan takut mencoba.

“Ibaratnya gini, kalau kita udah jadi bintang, kalaupun jatuh itu masih di awan, gak langsung ke bumi,” ungkapnya dengan penuh percaya diri.

Ia juga sempat diberi amanah oleh ayahnya agar kelak dapat membantu menyekolahkan adiknya.

“Ayah Lina pesan, nanti kalau Lina udah selesai (kuliah), jangan lupa kuliahin adek, karna orang tua Lina ga sanggup lagi,” ungkapnya saat diwawancarai Sumberpost.com, Rabu (22/6/2022).

Perjuangan menjadi Finalis Puteri Icon Muslimah Indonesia

Linawati mengungkapkan sudah sangat banyak tes yang ia ikuti untuk menjadi model, namun yang terjadi lagi-lagi tidak sesuai harapannya. Tetapi, ia percaya tidak ada keberhasilan yang instan, hingga ia memilih untuk kembali mendaftar.

“Jujurly, sebelumnya udah beberapa kali tes puteri itu kan, tapi gak lewat, dari tahun kemarin udah daftar-daftar gitu dan persyaratan nya itu harus jadi model dulu, harus bisa catwalk dulu, harus bisa pose dulu kan,” imbuhnya.

Ia mengaku telah lama mendaftar kelas modelling, akan tetapi keberadaan pelatihnya yang saat itu sedang diluar kota membuatnya terpaksa menunggu.

Mengingat seleksi yang tidak lama lagi, Lina akhirnya belajar secara pribadi ke pelatih lain dan hanya berkesempatan berlatih selama dua kali, selebihnya ia belajar secara autodidak.

Sebelum menjadi finalis Puteri Icon Muslimah Indonesia, Lina juga sempat mengikuti ajang duta inspirasi. Namun berakhir gagal dikarenakan kondisi jaringan yang buruk saat sedang mengikuti wawancara secara online.

Lina bercerita, keterbatasan jaringan saat itu membuatnya terpaksa melewati dua gunung untuk sampai ke desa sebelah. Dengan harapan mendapat koneksi jaringan yang lebih baik.

Namun, perjalanan itu membuatnya terlambat ketika hendak melakukan wawancara, ditambah lagi dengan jaringan yang masih kurang stabil hingga ia gagal untuk menjadi perwakilan Aceh.

“Kemarin kan di pulau Breueh gak ada jaringan, jadi Lina terpaksa melangkahi dua gunung untuk ke kampung sebelah, memang jauh sih kampungnya, hampir dua jam gitu, jadi ya terlambat pas mau wawancara dan jaringan pun masih kurang stabil,” ceritanya sembari tertawa mengingat perjuangannya kala itu.

Beranjak dari kegagalan itu, ia tetap optimis untuk mengikuti event model lainnya. Ia percaya bahwa rejeki sudah ada yang mengatur, tugasnya hanya berusaha dan berdoa pada yang maha Kuasa.

Di tengah-tengah usahanya, Ia juga kerap kali menerima lontaran kalimat yang tak sedap dari orang disekitarnya, tak sedikit orang yang meremehkan usahanya. Namun, anggapan remeh orang-orang itu justru membuatnya semakin semangat.

Gadis kelahiran tahun 2002 ini mengaku terkadang ia merasa senang jika diremehkan. Ia merasa hal itu justru membakar semangatnya untuk terus bertumbuh dan mau memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Baginya, cara terbaik untuk membalas perkataan buruk orang lain cukup dengan cara membuktikannya.

Linawati di Mata Teman dan Keluarga

Di mata teman dan keluarga, Linawati merupakan sosok yang pekerja keras. Ia mampu memanfaatkan segala kesempatan dengan baik untuk mengembangkan potensi dirinya.

“Menurut saya linawati sosok yang memanfaatkan segala kesempatan dengan baik. Dengan kata lain, dia berusaha untuk mengembangkan segala potensi yang ada pada dirinya,” kata Nahda yang merupakan teman sekamar asrama Lina.

Menurutnya, Lina merupakan sosok yang pendiam di asrama, tetapi hal itu berbanding terbalik jika ditinjau dari sisi sosialnya.

“Menurut pandangan saya sih kak, kalau di asrama Lina itu orangnya cukup pendiam, tapi walaupun pendiam Lina banyak ikut kegiatan sosial seperti pengabdian masyarakat di luar kampus, saya bisa menilai seperti itu karena melihatnya langsung dari postingan Lina,” ujarnya.

Dalam keluarnya sendiri Lina merupakan sosok anak yang berbakti, ia memiliki keinginan yang kuat untuk membantu ibunya terlebih lagi dalam segi finansial.

Laila, ialah ibu dari Linawati, prinsip yang selalu ia tanamkan kepada anaknya untuk menjadi pribadi yang kuat dan mau memperjuangkan apa yang pantas untuk diperjuangkan.

“Prinsip yang utama ibu tanamkan, dia adalah anak yang kuat dan ibu kira dia sanggup atas apa yang dia mampu perjuangkan, selagi bisa berguna buat semua dan buat keluarga dia. Hal sangat dicita-citakan Lina itu agar bisa membantu ekonomi ibunya dan juga dia sangat iba hati pada orang yang kurang mampu,” kata Laila.

Laila mendukung penuh kegiatan yang diikuti Lina saat ini. Ia juga mencurahkan rasa syukurnya saat mengetahui Lina berhasil menjadi finalis Puteri Icon Muslimah Indonesia.

“Ibu bersyukur sekali dan sangat bangga pada sosok anak ibu. Ibu gak nyangka dia bisa terpilih sebagai finalis, alhamdulillah ya allah, ibu sangat bangga sekali,” pungkas Laila. []

Reporter: Widdatul Hasanah

Editor: Nurul Hidayah