HIMASTRA UIN Ar-Raniry Gelar Sekolah Gender

Sumberpost.com | Banda Aceh – Himpunan Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara (HIMASTRA) Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry menggelar Sekolah Gender dengan tema “The Role Of Women In Face The Era Of Society 5.0” yang dilaksanakan di Laboratorium Bahasa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan (FISIP) UIN Ar-Raniry, Senin (26/9/2022).

Para peserta mempelajari berbagai hal mulai dari teori dasar gender dan bias gender dalam pendidikan, aspek-aspek kesetaraan dan tantangan implementasi bagi generasi muda, peran perempuan dalam pengembangan kapasitas untuk kemajuan bangsa, kedaulatan perempuan atas seksualitas dan focus grup discussion.

Wakil Dekan 1 FISIP UIN Ar-Raniry, Eka Januar, dalam sambutannya mengatakan, Kesetaraan gender perlu diupayakan ke berbagai pihak, mulai dari kaum perempuan itu sendiri. Dimana perempuan mempunyai hak yang sama halnya dengan laki-laki.

“Bahwa perempuan memiliki posisi, hak yang sama di berbagai bidang seperti halnya laki-laki, perempuan jangan pernah mau di anggap sebagai makhluk lemah yang diposisikan pada second class,” katanya.

Iqbal Muttaqin, selaku Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara (HIMASTRA) dalam sambutannya mengapresiasi panitia dan mengatakan sangat menolak diskriminasi diantara gender, manusia berhak mendapatkan posisinya tersendiri.

“Apresiasi yang sebesar besarnya kepada panitia yang telah berhasil melaksanakan kegiatan ini. Hidup bukanlah persaingan antara laki laki dan perempuan, sudah pasti saya juga sangat menolak adanya diskriminasi berbasis gender, karena setiap manusia berhak mendapatkan hak yang setara,” ujarnya.

Selain itu, Ketua Panitia Sekolah Gender Himpunan Mahasiswa Ilmu Administrasi Negar (HIMASTRA) UIN Ar-Raniry 2022, Zam Zam Khalila menyebutkan bahwa perempuan sebagai pilar peradaban suatu bangsa, yang perannya sangat dibutuhkan oleh negara. Jika perempuan di suatu negara rusak, maka rusak pula generasi bangsa.

“Karena perempuan lah sebagai pencetak generasi bangsa, perempuan sebagai madrasah pertama bagi anak nya yang jika perempuan di suatu negara baik maka baiklah negara nya, namun jika perempuan nya rusak maka rusaklah suatu negara,” jelasnya.

Diakhir laporannya ia mengajak semua perempuan untuk berperan aktif dalam kemerdekaan hak perempuan itu sendiri. Dikriminasi berdasarkan gender masih terjadi pada seluruh aspek kehidupan.

“Oleh karena itu ayo kita sama sama belajar dan mengambil bagian untuk mewujudkan kemerdekaan yang setara dan berkeadilan gender, hidup mahasiswa, hidup perempuan perempuan Indonesia,” pungkasnya.

Karena inilah kegiatan sekolah gender ini diharapkan dapat memberi pemahaman kepada seluruh peserta tentang kesetaraan gender dan terkhusus para perempuan untuk mengetahui perannya dalam menghadapi era masyarakat 5.0.

Kegiatan ini diisi oleh 4 Narasumber dari berbagai kalangan, antara lain, Latifanny Yulanar (Ketua Genbi Aceh), Bayu Satria (Founder Youth Id), Prof. Eka Srimulyani (Direktur Pascasarjana UIN Ar-Raniry) & Fazil Rinaldy (Staff Advokasi & Kampanye Solidaritas Perempuan Bungoeng Jeumpa Aceh). [Rel]