Begini Tips Memilih Ala anggota Bawaslu

Sumberpost.com | Banda Aceh – Demokrasi adalah sistem pengambilan keputusan melalui kesepakatan mayoritas masyarakat. Dalam hal pesta demokrasi yang diadakan 5 tahun sekali, setiap warga negara Indonesia memiliki hak untuk memilih seorang kandidat yang akan memimpin selama setengah dekade.

Wajah pemimpin mencerminkan bangsa yang dipimpin. Oleh sebab itu, masyarakat khususnya mahasiswa harus memilih pemimpin yang benar-benar akan menyejahterakan dan menjaga nama baik bangsa di kancah Nasional.

Memilih seorang pemimpin yang ideal tentunya menjadi keharusan dalam menggunakan hak suara yang kita keluarkan selama 5 tahun sekali.

Dalam hal ini, Mahasiswa memiliki peran dan kontribusi yang penting. Mahasiswa sebagai “agen of control” bertugas untuk memastikan kehidupan sosial yang berjalan sesuai dengan peraturan hukum yang ada di negara ini. Peran mahasiswa sangatlah mulia dalam masyarakat. Mahasiswa juga sebagai fasilitator masyarakat dalam menyampaikan aspirasinya pada pemimpin.

Memilih pemimpin sama saja dengan memilih kehidupan kedepanya. Oleh sebab itu, kebijakan sangatlah diperlukan untuk mempergunakan hak suara yang akan menentukan bangsa ini.

Salah satu anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu),Ambia Dianda membagikan tips cerdas memilih, yakni:Memilih pemimpin yang ideal

  1. Memilih pemimpin yang ideal

Dalam memilih pemimpin yang ideal, kita harus mengetahui terlebih dahulu seorang pemimpin secara keseluruhan. yaitu kita perlu mengetahui trek-record. Dengan demikian, kita dapat menentukan pemimpin yang ideal. Tidak hanya terbuai dengan money politik, bahkan janji-janji yang dilontakan oleh calon pemimpin. Karena itu hanya akan membuat ekpektasi kita terutama kalangan mahasiswa tidak terpenuhi kedepanya.

2. Jangan termakan isu hoax


Dimasa ini, media sedang gencar-gencarnya mengeluarkan sebuah berita kontroversioan. Meskipun bila kita mengkaji secara detail, berita tersebut tidak bisa dipertanggung jawabkan. Sebagai mahasiswa, tentunya kita harus bijak dalam menyikapi seduang informasi.

Kita perlu saring terlebih dahulu baru sharing informasi tersebut. Perhatikan platform yang mengeluarkan berita dan bukti yang dapat dipaparkan. Serta, perbanyak literasi untuk dapat mengetahui kebenaran sebuah informasi.

Jika mahasiswa termakan isu hoax, maka mungkin saja akan memilih kandidat yang salah. Sangat diharapkan bagi mahasiswa untuk bersikap bijak terhapat informasi yang didapat. Jangan biarkan oknum yang tidak bertanggung jawab merusak kepercayaan publik.

3. Jangan sampai termakan politisasi isu SARA

Jangan memojokkan kelompok lain dalam membela calon pemimpin yang menurut kita ideal. karena semua masayarakat yang telah memenuhi syarat memiliki hak yang sama untuk memilih.

4. Melibatkan diri dalam pengawasan pemilu


Peran mahasiswa sangat diperlukan saat hari pemilihan. Mahasiswa juga perlu turun tangan langsung untuk menjaga keamanan saat pemilu berlangsung.

“Kami berharap partisipasi mahasiswa dan masyarakat untuk mengawasi lapangan saat pemilu, bila terjadi kecurangan-kecurangan di lapangan dapat dilaporkan ke Bawaslu,” jelas Ambia.

Dengan demikian pemilu bangsa ini dapat berjalan sesuai dengan asas langsung, bebas, jurjur, dan adil. Sehingga hakikat demokratis benar-benar diimplementasikan dan membawa kesejahtaraan pada masyarakat.

5. Akumulasi


Dalam mencari calon pemimpin yang baik, kita tidak hanya semata-mata melihat visi-misi yang ditawarkan saja. Namun, diperlukan akumulasi secara keseluruhan, agar menggunakan hak pilih secara tepat.

6. Memilah dan memilih


Setiap calon pemimpin tentunya harus menyajikan sebuah visi dan misi kepada masyarakat. Sebagai mahasiswa, dalam mencerta visi misi tersebut. Harusnlah dipilah dan dipilih visi-misi yang terbaik sesuai hati nurani dan harapan setiap individu kedepanya.

Ambia dianda menekankan pilihlah pemimpin sesuai dengan keinginan, keyakinan, dan harapan dengan melihat fakta lapangan agar memilih pilihan yang tepat.

Demikian Tips Cerdas Memilih Ala Bawaslu yang patut diikuti.[]


Reporter: Rauzatul Jannah (Mag)
Editor: Julia Makhrami