Edukasi Tsunami, Aceh Bergerak Pertemukan 2 Generasi

Sumberpost.com | Banda Aceh – Dalam rangka memperingati 19 tahun tsunami, Komunitas Aceh Bergerak mempertemukan 2 generasi yaitu generasi masa tsunami dan pasca tsunamil dengan tema 19th Commeration Eartquake and Tsunami Aceh, di desa Lambhuk Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh, Sabtu (23/12/2023).

Kegiatan itu dimulai dengan lomba mewarnai yang diikuti oleh anak-anak di desa Lambhuk, mulai dari usia 8 tahun hingga 12 tahun.

Koordinator Mikro Film, Keumala mejelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi para anak-anak yang lahir pasca tsunami.

“Kegiatan ini rencananya akan menjadi acara tahunan dan tujuan lomba mewarnai untuk anak-ana ini adalah untuk mengedukasi mereka, karna mereka tidak ada saat kejadian tsunami, jadi cara memperkenalkannya ya salah satunya dengan meningkatkan kreativitas mereka melalui menggambar,” Jelasnya saat diwawancarai oleh sumberpost.

Keumala juga menambahkan, pemilihan gambar yang memang ada kaitan dengan tsunami itu, agar anak-anak dapat mengaitkan pengalaman yang diceritakan orang tua mereka saat terjadinya tsunami dan menuangkannya dalam bentuk gambar

“Jadi anak-anak ini pasti diceritakan oleh orang tua mereka bagaimana mereka dulu ketika tsunami itu datang, tapi generasi-generasi pasca tsunami ini tidak merasakan, jadi ketika mereka sudah mendengarkan cerita-cerita dari orang tua atau siapapun itu, mereka bisa menuangkannya dalam bentuk lukisan-lukisan yang kami lombakan,” tambahnya lagi.

Salah satu peserta mewarnai, Athifah, mengaku cukup senang mengikuti kegiatan tersebut.

“Athifah senang ikut lomba mewarnai, karna udah sering ikut juga, kemarin di sekolah dapat juara 3. Terus tadi gambarnya juga unik, ada gambar mesjid, rumah sama tsunami,” jelasnya setelah menyelesaikan lukisannya.

Orang tua peserta juga berharap dengan adanya kegiatan ini dapat mendorong anak-anak lebih semangat serta mengetahui apa itu tsunami, dan seluruh warga Lambhuk bisa ikut berkontribusi juga kompak dalam menyukseskan kegiatan kedepannya.

“Semoga dengan ada kegiatan seperti ini anak-anak lebih semangat dan bisa lebih mengenal tentang apa itu tsunami serta bisa lebih waspada, kemudian semoga kedepannya warga kampung bisa ikut serta dalam menyukseskan kegiatan-kegiatan berikutnya,”ungkap salah satu orang tua saat dimintai tanggapan terkait kegiatan tersebut.

Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan pemutaran film joki cilik tanpa pelana dan ditonton bersama anak-anak yang sudah selesai mengikuti lomba. Di akhir kegiatan peserta lomba akan diberi bingkisan sebagai ucapan terimakasih sebelum pulang. []

Reporter: Raihatul Miska

Editor: Julia Makhrami