Ini Dia! Alasan Bangladesh Tolak Rohingya

Sumberpost.com | Banda Aceh – Bangladesh merupakan negara yang terletak di Asia Selatan yang berbatasan dengan India. Bangladesh menempatkan diri layaknya moderat di luar negerinya.

Seiring berjalannya waktu, Bangladesh menjadi negara yang berkembang. Pendapatan perkapita Bangladesh telah meningkat hingga dua kali lipat besarnya. Melihat keberhasilan dalam meningkatkan perekonomian negara, Bangladesh menjadi pusat perhatian untuk dikunjungi oleh penduduk asing dan menjadi negara tujuan untuk pengungsian. Mayoritas pendatang asing tersebur berasal dari Myanmar,yaitu etnis Rohingya.

Bangladesh pun merasa iba dengan kehadiran para Rohingya. Bangladesh dengan sukarela menampung para pengungsi Rohingya. Bahkan mereka dengan ramahnya menyediakan tempat khusus untuk para pengungsi tersebut. Bagladesh berharap dengan kehadiran mereka bisa membantu meningkatkan perekonomian negaranya.

Awalnya, etnis Rohingya melakukan migrasi ke Bangladesh karena mereka mengaku bahwa di Myanmar suku Rohingya menjadi korban kekerasan, okupasi militer dan pembersihan etnis.

Siti Aulia Nurjanah dalam tulisannya menjelaskan, pada tahun 1992, pemerintah Myanmar terus melakukan tindakan yang sama kepada etnis Rohingya. Sehingga Rohingya merasa semakin diintimidasi dan menimbulkan bertambahnya arus migrasi ke Bangladesh sebanyak 250.000 jiwa.

Penduduk Bangladesh pun kewalahan dengan kehadiran mereka dan bingung untuk tempat pengungsian mereka. Pemerintah Bangladesh pun membangun kamp atau asrama khusus untuk para pengungsi Rohingya.

Selain itu, Alsan Rohingya memilih mengunsi khususnya ke Bangladesh disebabkan adanya faktor struktural yang tidak mendukung adanya Rohingya untuk berada di Myanmar, seperti tidak adanya akses terhadap kesempatan dan kebebasan dasar.
Faktor kesamaan etnis dan agama membuat suku Rohingya ini semakin betah tinggal di Bangladesh. Peningkatan kualitas tempat tinggal yang sangat layak juga mendorong Rohingya untuk datang dan menetap di Bangladesh.

Namun, kedatangan Rohingya ke Bangladesh semakin lama semakin menambah beban dan banyak merugikan masyarakat Bangladesh. Karena bangladesh negara miskin dan negara yang padat penduduk. Secara real dan keseluruhan pendapatan perkapita Bangladesh telah tumbuh sebanyak 5,8% per tahun pada tahun 1996.

Akhirnya, Bangladesh memutuskan untuk menunjukkan reaksi terhadap penolakan kedatangan Rohingya.

Pada tahun 2009 terjadi kampanye anti Rohingya yang digerakkan oleh media dan elit politik untuk pertama kalinya.

Pada tahun 2010 aksi penolakan Rohingya ini semakin memanas dan aksi ini diwujudkan dengan penangkapan dan memenjarakan sekitar 500 orang Rohingya yang berada mencoba meninggalkan area pengunsian.

Kemudian pemerintah Bangladesh juga merencanakan menutup perbatasannya agar tidak ada migrasi baru yang masuk. Hal ini dilakukan agar tidak mengundang Islam radikal dan dampak negatif lainnya yang timbul karena kedatangan etnis Rohingya.[]

Reporter: Aininadhirah (Mag)

Editor: Julia Makhrami